Perang Rusia Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Masuk Hari ke-85, Pejuang Azovstal Menyerah, Volodymyr Ingin Rebut Mariupol
Rangkuman Hari Ke-85 Serangan Rusia ke Ukraina, Total 1.730 Pejuang Azovstal Menyerah, Tentara Rusia Hadapi Pengadilan Kejahatan Perang Pertama
POS-KUPANG.COM - Konflik Rusia ke Ukraina tak pernah libur. Malah hari ini, sudah memasuki hari yang ke-85. Sejauh waktu bergerak, sejauh itu pula dampak buruk mulai bermunculan.
Dilansir Al Jazeera, berikut sejumlah peristiwa penting dalam serangan Rusia ke Ukraina pada Kamis (19/5/2022) hingga Jumat (20/5/2022).
Situasi Perang
- Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 771 pejuang Ukraina dari pabrik baja Azovstal di Mariupol telah menyerah dalam 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 1.730. Kementerian juga mengatakan 80 pejuang terluka.
- Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina bertekad merebut kembali kendali atas kota-kota selatan Kherson, Melitopol, Berdiansk, Enerhodar dan Mariupol, yang sekarang diduduki pasukan Rusia.
- Pejuang Ukraina meledakkan kereta lapis baja yang membawa pasukan Rusia, kata pasukan pertahanan teritorial Ukraina, tetapi seorang penasihat Zelensky kemudian mengatakan serangan itu terbatas pada rel di dekat kereta.
- Rusia telah menembakkan lebih dari 2.000 rudal di Ukraina sejak invasi skala penuh dimulai, kata Zelensky.
- Empat orang tewas dalam penembakan oleh pasukan Rusia di Severodonetsk, kata gubernur wilayah Luhansk.
- Pasukan Rusia menembaki desa Zelenodolsk di wilayah Dnepropetrovsk, menyebabkan banyak penduduk tanpa listrik, kata gubernur regional.
- Pihak berwenang Rusia mengatakan mereka berencana menghancurkan Azovstal setelah merebutnya dan mengubah Mariupol menjadi "kota resor", Institute for the Study of War melaporkan.
- Rusia mengatakan akan mulai menggunakan generasi baru laser kuat di Ukraina untuk menghancurkan drone. Zelensky mengejek "senjata ajaib" Rusia dan mengatakan bahwa itu "jelas menunjukkan kegagalan total misi".
Dampak dan Korban
- Ombudsman hak asasi manusia Ukraina mengatakan setidaknya 231 anak telah meninggal dan 427 terluka sejak 24 Februari.
- Rusia telah melakukan “kejahatan perang yang nyata” termasuk eksekusi, penyiksaan, dan pelanggaran lainnya, menurut Human Rights Watch.
- Seorang tentara Rusia yang menghadapi pengadilan kejahatan perang Ukraina pertama sejak invasi Rusia mengaku bersalah atas pembunuhan seorang warga sipil tak bersenjata.