Berita NTT Hari ini
Soal Masker, Ini Tanggapan Pengurus IAKMI NTT
masih di bawah 80 persen dan banyak masyarakat sakit dengan komorbid serta ruangan sempit dan kurang ventilasi.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi NTT, Dr. Yendris Krisno Syamruth, S.KM, M.Kes mengatakan, pernyataan Presiden RI, Jokowi memberikan angin segar dan harapan akan mulainya kepercayaan diri pemerintah akan mulai beralihnya pandemi ke endemi.
Kondisi ini ditandai dengan makin menurunnya kasus harian Covid 19 di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kota Kupang.
Yendris menyampaikan hal ini, Selasa 17 Mei 2022.
Menurut Yendris, perlu ditegaskan kondisi yang dimaksud bapak Presiden itu dikecualikan pada komunitas lansia, komunitas yang cakupan vaksinnya masih di bawah 80 persen dan banyak masyarakat sakit dengan komorbid serta ruangan sempit dan kurang ventilasi.
Baca juga: PT Pelni Pastikan Penumpang dan Kru KM Sirimau Dalam Keadaan Sehat dan Selamat
"Jadi jika berada pada ruang tertutup dan kurang ventilasi, lansia serta warga yang menderita penyakit bawaan /komorbid, tetap memakai masker," kata Yendris.
Yendris yang juga adalah Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undana ini menjelaskan, untuk Kota Kupang kasus harian beberapa minggu terakhir sangat kecil dan melegakan bagi masyarakat.
Penanganan pada pasien yang probable dan konfirmasi jauh lebih baik dengan angka kesembuhan yang juga tinggi.
"Kondisi ini juga memberi harapan, bahwa pandemi telah masuk ke masa endemi dan pelonggaran-pelonggaran yang dilakukan menjadi hal yang tidak asing terjadi," katanya.
Baca juga: Empat Anak Diamankan Aparat Polres Sikka
Namun, lanjutnya, mesti harus tetap diwaspadai pada kasus-kasus lansia dengan komorbid dan anak-anak yang rentan.
"Pelonggaran tetap harus dibarengi dengan kewaspadaan, kesadaran diri dan upaya mempertinggi cakupan vaksin di komunitas," ujarnya.
Sedangkan soal cakupan vaksinasi lengkap (dosis 1 hingga dosis 3) yang tinggi di komunitas maka kekebalan komunitas akan terbentuk dan jika ada penularan dalam komunitas dimaksud akan teredam dengan sendirinya sehingga tidak meluas dan meledak.
Baca juga: Muscab ke-IV Partai Demokrat NTT Diikuti 311 DPAC dari Tiga Zona
"Olehnya itu diperlukan upaya vaksin setinggi tingginya dalam komunitas. Ajak semua yang belum vaksin untuk vaksin sehingga kekebalan kelompok terbentuk dan kekhawatiran tertular dalam kelompok menjadi sirna," kata Yendris. (*)
Pemerintah Kantongi Rekomendasi Tim Ahli Konservasi Taman Nasional Komodo Labuan Bajo |
![]() |
---|
Dirut Bank Sumsel-Babel Pimpin Tim Belajar Tentang UMKM dan Digitalisasi Bank NTT |
![]() |
---|
Komitmen PLN Pada Penggunaan Energi Terbarukan, Pengadaan Lahan PLTP Mataloko 20 MW Dimulai |
![]() |
---|
Tembus 100 Ribu Subscriber, YouTube Berikan Penghargaan Buat Pos Kupang |
![]() |
---|
Hari Ini Sindo Express Resmi Beroperasi di Ruteng, Dukung Kebangkitan Ekonomi NTT |
![]() |
---|