Ustaz Abdul Somad
Singapura Sebut UAS Pura-pura Kunjungan Sosial
Ustaz Abdul Somad menyerukan agar masyarakat Indonesia untuk tidak lagi datang berbelanja ke Singapura.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintah Singapura melalui Kementerian Dalam Negerinya atau Ministry of Home Affairs (MHA) akhirnya buka suara mengungkapkan alasan mereka menolak masuknya ulama kondang asal Indonesia, Ustaz Abdul Somad (UAS) ke negara tersebut.
Melalui keterangan yang dirilis di situs resminya, Kementerian Dalam Negeri Singapura menyatakan pelarangan tersebut terkait ceramah UAS yang dipandang ekstrem. Mereka menilai beberapa ceramah UAS menyebarkan perpecahan.
Pernyataan tersebut ditulis dalam tiga poin yang menjelaskan kronologi hingga alasan otoritas Singapura melarang UAS memasuki wilayah Singapura.
Pertama, Kementerian Dalam Negeri Singapura memastikan bahwa Ustaz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 202. UAS disebut tiba dari Batam, Kepulauan Riau, dengan enam pendamping perjalanan.
"Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama,” tulis pernyataan Kementerian itu.
Baca juga: Cerita Ustaz Abdul Somand Ditolak dan Dideportasi dari Timor Leste, Rencannya Bertemu Uskup & Xanana
Kedua, Kementerian Dalam Negeri Singapura mengungkapkan alasan mereka menolak kedatangan UAS. Mereka menilai UAS telah menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura.
"Somad diketahui menyebarkan ceramah ekstrem dan segregasi yang tidak dapat diterima oleh masyarakat multi-ras dan multi-agama di Singapura," ujar keterangan Kemendagri Singapura.
Mereka kemudian mengambil contoh isi ceramah UAS yang menyebut bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina dan dianggap sebagai operasi “syahid”.
“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir".
Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai “kafir” (kafir),” tulis pernyataan yang dirilis portal mha.gov.sg.
UAS sendiri telah menegaskan bahwa dia datang ke Singapura untuk berlibur bersama keluarganya, bukan untuk melakukan ceramah ataupun tablig akbar. Namun, Kemendagri Singapura justru menuduh UAS berpura-pura untuk melakukan kunjungan sosial untuk masuk ke Negeri Singa.
Baca juga: Singapura Bukan yang Pertama,Ini 4 Negara Pernah Tolak Ustaz Abdul Somad,Timor Leste hingga Belanda
”Somad mencoba masuk Singapura dengan berpura-pura kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memiliki pandangan serius terhadap setiap orang yang menganjurkan kekerasan atau mendukung ekstremisme dan segregasi,” tulis mereka.
”Somad dan rombongan perjalanannya ditolak masuk Singapura," sambungnya.
Kemendagri Singapura memastikan seluruh pengunjung asing yang datang tidak akan secara otomatis diizinkan masuk ke dalam negara mereka. Setiap kasus tentunya akan mereka nilai secara saksama dengan mempertimbangkan keamanan negara mereka.
Merespons pemerintah Singapura yang melarang dirinya masuk ke negara tersebut, UAS pun menyerukan masyarakat Indonesia untuk tidak lagi datang berbelanja ke Singapura.