Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura

Singapura Bukan yang Pertama,Ini 4 Negara Pernah Tolak Ustaz Abdul Somad,Timor Leste hingga Belanda

Singapura bukan yang pertama, Ini 4 Negara Pernah Tolak Ustaz Abdul Somad, Timor Leste hingga Belanda

Editor: Adiana Ahmad
Kolase Instagram @ustadzabdulsomad_official
Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Ruang Tahanannya di Singapura - Singapura Bukan yang Pertama, Ini 4 Negara Pernah Tolak Ustaz Abdul Somad, Timor Leste hingga Belanda 

Singapura Bukan yang Pertama, Ini 4 Negara Pernah Tolak Ustaz Abdul Somad, Timor Leste hingga Belanda

POS-KUPANG.COM - Ustaz Abdul Somad baru saja ditolak masuk Singapura

Alasan Singapura menolak Ustaz yang biasa disapa UAS itu karena dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura

Ternyata Singapura bukan negara pertama yang menolak ustaz abdul Somad ( UAS ). 

Berikut 4 Negara yang pernah menolak Ustaz Abdul Somad: 

Baca juga: Sosok Ekstremis dan Pura-pura, Alasan Singapura Larang Ustaz Abdul Somad Masuki Wilayahnya

1. Hong Kong

Diberitakan Tribunnews.com, UAS ditolak masuk ke Hong Kong pada 23 Desember 2017 silam.

Hal itu pernah diungkap UAS dalam postingan di akun Facebooknya, Ustaz Abdul Somad.

Dalam kronologi yang disampaikan, UAS bersama rombongan baru tiba di salah satu bandara di Hong Kong pada Sabtu (23/12/2017) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah. Saya, Sdr Dayat dan Sdr Nawir," tulis Ustaz Abdul Somad. 

Baca juga: Abdul Somad Ditolak Masuk Singapura, UAS Mengaku Dideportasi Bersama Istri dan anak,Ini Perlakuannya

Setelah mengadang rombongan, kata dia, para petugas meminta membuka dompet, lalu, mereka menanyakan apakah ada kartu nama Rabithah Alawiyah atau Ikatan Habaib.

"Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme, karena ada logo bintang dan tulisan Arab," kata dia.

Menurut Ustaz Abdul Somad, para petugas sempat menanyakan identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik.

Dia menjelaskan, dirinya murni pendidik dan intelektual muslim.

Proses interogasi itu berlangsung selama 30 menit.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved