Vatikan
Kesehatan Paus Fransiskus Cenderung Memburuk, Rencana Kunjungan Perdamaian Bisa Batal
Tetapi rencana perjalanan Fransiskus tetap menjadi agenda terlepas dari keterbukaan Vatikan atas kesulitan medisnya
Kesehatan Fransiskus telah memaksa penundaan perjalanan ke Lebanon bulan depan tetapi dia masih akan melakukan dua perjalanan pada bulan Juli, satu ke Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo dan yang lainnya ke Kanada.
Paus Fransiskus membahas masalah kesehatannya selama konferensi pers dalam penerbangan
Paus Fransiskus berbicara pada hari Minggu 3 April 2022 tentang beberapa masalah kesehatan yang telah memperlambatnya dalam beberapa bulan terakhir.
“Kesehatan saya agak berubah-ubah, saya memiliki masalah lutut yang menimbulkan masalah dengan berjalan,” katanya kepada wartawan pada 3 April.
Berbicara di atas pesawat kepausan, paus berusia 85 tahun itu mengatakan bahwa masalah berjalannya telah menunjukkan beberapa perbaikan.
“Agak ganggu sih, tapi sudah membaik, minimal bisa jalan kaki, sampai seminggu yang lalu nggak bisa,” komentarnya.
“Ini hal yang lambat musim dingin ini... pada usia ini Anda tidak tahu bagaimana pertandingan akan berakhir. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Paus berbicara dalam menanggapi pertanyaan selama konferensi pers dalam penerbangan kembali dari Malta tentang bagaimana perasaannya setelah perjalanan 2-3 April 2022.
Sepanjang kunjungan paus ke Malta, tindakan ekstra diambil untuk memastikan bahwa paus tidak perlu menaiki tangga.
Pada upacara penyambutan, dia memilih menuruni lift daripada tangga pesawat kepausan.
Sebuah lift khusus juga dipasang di Basilika Santo Paulus di Rabat untuk memungkinkan Paus Fransiskus mengunjungi dan berdoa di gua bawah tanah, tempat ziarah Katolik yang disayangi di negara pulau Mediterania.
Perjalanan ke Malta adalah perjalanan kepausan pertama Paus Fransiskus pada tahun 2022.
Perjalanan Februari ke Florence dibatalkan karena masalah lututnya.
Pada Juli 2021, Paus Fransiskus menghabiskan 11 hari di rumah sakit Roma untuk memulihkan diri dari operasi usus besar.
Paus mengatakan bahwa dia senang dengan perjalanannya ke Malta, meskipun agak singkat. Ia menambahkan bahwa ia kagum dengan antusiasme yang ia temui di Malta, negara yang 85 % penduduknya beragama Katolik.
Dia berkata: “Saya senang dengan kunjungan itu. Saya melihat realitas Malta, antusiasme yang besar dari orang-orang baik di Gozo maupun Malta. Antusiasme yang luar biasa di jalanan. Saya kagum.”
Sumber: independent.ie/newsinfo.inquirer.net/catholicnewsagency.com/