Pilpres 2024
Membaca Arah Poros 'Sam Ratulangi' di 2024
Suasana pertemuan itu terasa sangat hangat dan cair. Airlangga-Zulkifli-Suharso tampak saling melepas tawa dan canda.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pada Kamis 12 Mei 2022 malam, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendatangi Rumah Heritage Jakarta, di Jalan Dr. GSSJ Ratulangi, Menteng, Jakarta.
Airlangga yang tampak mengenakan baju batik coklat tiba sekitar pukul 18.35 WIB. Turun dari mobilnya, Airlangga hanya memberikan jempol kepada awak media di lokasi.
Tak lama berselang, iring-iringan mobil tiba di Rumah bernomor 46 itu. Kali ini, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang merapat menemui Airlangga Hartarto.
Airlangga pun tampak menyambut kedatangan Zulkifli Hasan yang tiba sekira pukul 18.50 WIB. Keduanya pun berbincang santai di sebuah ruangan rumah tersebut.
Hidangan kue-kue pasar dan camilan hingga minuman teh lemon menjadi teman pertemuan tersebut.
Ditengah perbincangan hangat itu, ada rombongan mobil yang kembali merapat di rumah tersebut. Sekita pukul 19.05 WIB, iring-iringan mobil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa rupaya yang datang.
Langsung, Airlangga dan Zulkifli tampak hangat menyambut kedatangan Suharso. Adapun dalam pertemuan itu turut hadir Bendahara Umum Partai Golkar Dito Ganinduto, Wakil Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dan Wakil Ketua Umum PAN Asman Abnur.
Baca juga: Golkar-PPP-PAN Menu Baru Politik 2024
Pertemuan tersebut pun berlangsung secara tertutup. Entah apa yang dibicarakan secara detail di ruangan 4x4 meter tersebut.
Namun, suasana pertemuan itu terasa sangat hangat dan cair. Airlangga-Zulkifli-Suharso tampak saling melepas tawa dan canda.
Airlangga terlihat duduk disamping Suharso. Sedangkan, Zulkifli Hasan duduk di bagian tengah.
Ditengah perbincangan itu, mereka tampak saling bersulang minuman teh lemon. Seketika tawa dan canda kembali lepas.
Mereka lalu mempersilakan awak media masuk ke dalam ruang pertemuan itu. Dalam momen itu, ketiganya yakni Airlangga-Zulkifli-Suharso tampak kompak bersalam komando.
Airlangga pun menyebut bahwa ketiga partai, Golkar-PAN-PPP telah bersatu. Namun, ia tak menjelaskan maksud pernyataan tersebut, apakah sinyal berkoalisi di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Kita ini bertiga dan bersatu," kata Airlangga.
Ucapan Airlangga itu langsung ditimpali oleh Zulkifli Hasan dan Suharso.
Baca juga: KPU Minta Data Lengkap Parpol, Peserta Pemilu Harus Terdaftar di Kemenkumham
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyebut koalisi perkuat persatuan.
"Koalisi Perkuat Persatuan," ucap Zulhas.
"Untuk melanjutkan pembangunan," lanjut Suharso.
Airlangga kembali melanjutkan, bahwa Golkar harus disinari oleh matahari (PAN), dan akan tumbuh hijau (PPP) bersama membangun bangsa.
"Bersatu adalah beringin, surya alam, dan Baitullah. Jadi kalau pohon beringin harus disinari oleh matahari, dia akan menjadi hijau dan kalau sudah tumbuh bisa sama-sama membangun dan melanjutkan mendapatkan rida Allah SWT," jelas Airlangga.
Pertemuan tersebut kembali dilanjutkan dengan makan malam bersama selama kurang lebih satu jam.
Usai makan bersama, Airlangga-Zulkifli-Suharso menggelar konferensi pers. Dalam kesempatan itu, Airlangga mengisyaratkan partainya itu bakal berkoalisi dengan PAN dan PPP di Pilpres 2024.
"Ini merupakan kumpulan pengalaman bersama dan tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," kata Airlangga.
Baca juga: 75 Parpol Berhak Daftar Pemilu
Menko Perekonomian itu menyatakan, Golkar, PAN dan PPP bersepakat membangun budaya politik baru. Di mana budaya politik baru itu dijalankan dengan kerja sama yang berjenjang dan bertahap.
"Sehingga kita mempunyai scope pengalaman di dalam berbagai periode, berbagai tantangan yang sudah kita hadapi. Mulai dari resesi 98, krisis moneter, 2008, sampai dengan penanganan Covid dan pemulihan ekonomi," jelas Airlangga.
Untuk menindaklanjuti pertemuan malam ini, Airlangga juga menginstruksikan jajaran kader Golkar di daerah untuk menyamakan persepsi dengan PAN dan PPP.
Ia berharap adanya poros 'Sam Ratulangi' ini akan mengurangi efek politik identitas akibat polarisasi Pilpres 2014 dan 2019, lalu.
"Bersatu itu sendiri adalah beringin, matahari, dan Baitullah, jadi Ka'bah. Jadi pertemuan ini tentu diharapkan dengan matahari ini PAN bisa berjalan, dan pohon beringin semakin tunbuh. Dan juga pertemuan kerja sama ini adalah yang diridhoi oleh Allah SWT," ungkap Airlangga.
Senada, Zulkifli Hasan menyatakan momentum Idul Fitri saat ini harus dimanfaatkan untuk menghilangkan residu pascapilpres 2019 lalu.
Ia pun mengajak masyarakat bersatu membangun Indonesia dengan gagasan baru.
"Itulah gagasan yang kita bangun, Golkar, PPP dan PAN, mudah-mudahan ini jadi awal bagi nanti teman-teman lain bersama-sama membangun negeri merah putih yang kita cintai maju lagi," jelas Zulhas.
Sementara, Suharso Monoarfa menyebut, akan terus menunjukkan sebuah kerja sama yang lebih baik dalam menghadapi tantangan kedepan.
Terutama, dalam menghadapi situasi Pemilu. Dimana, pada pemilu sebelumnya terjadi pembelahan masyarakat akibat pertarungan capres di Pemilu.
Baca juga: Tiga Partai Poltiik Golkar, PPP, dan PAN Sepakat Bersatu Perangi Politik Identitas Pemilu 2024
"Kerja sama yang jauh lebih awal dan lebih cantik itu antar sesama partai politik untuk saling mengisi dan untuk saling mempekuat kebersamaan," kata Suharso.
Suharso juga menyampaikan, bahwa partai Golkar-PPP-PAN sepakat untuk membuang jauh-jauh rasa kebencian akibat Pemilu sebelumnya. Dimana terjadi polarisasi yang tajam di masyarakat.
Ia menyebut, bahwa Indonesia sebagai bangsa yang besar harus menunjukan kepada dunia bisa menyelenggarakan Pemilu dengan baik.
"Sebagai bangsa yang besar kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita juga bisa dengan suka cita melaksanakan Pemilu dengan baik," jelas Suharso.
Suharso Monoarfa menyebut pertemuan malam ini untuk menunjukkan kerja sama antar parpol dilakukan sedini mungkin.
"Jadi kami bertiga juga ingin memastikan keberlanjutan pembangunan itu untuk kepentingan seluruh rakyat dan seluruh bangsa dan negara," pungkasnya. (tribun network/yuda)