Berita Kota Kupang Hari Ini

Lurah Oetete : Figur Pemimpin Wanita Harus Smart dan Percaya Diri

Menurut Dessy, figur pemimpin wanita harus smart dan harus percaya diri agar bisa menjadi teladan bagi orang lain

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-DESSY LAY
Lurah Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Dessy F M Lay,S.Sos,M.Si 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menjadi wanita luar biasa saja saat ini adalah hal yang tidak mudah apalagi jika memiliki jiwa untuk memimpin. Tidak hanya modal tampang, namun harus juga didukung dengan ilmu yang mumpuni.

"Kita jadi perempuan harus smart. Memikirkan sesuatu yang belum dipikirkan orang itulah yang disebut smart women. Harus bisa selangkah lebih maju dari orang lain," jelas Lurah Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), Dessy F. M. Lay, S.Sos.,M.Si.

Menurut Dessy, figur pemimpin wanita harus smart dan harus percaya diri agar bisa menjadi teladan bagi orang lain.

Mantan Atlit Taekwondo Putri pertama yang meloloskan NTT menuju PON 1998 ini menuturkan, sebenarnya dalam diri sendiri setiap orang sudah diciptakan menjadi pemimpin.

Baca juga: Zodiak Karier Keuangan 15 Mei 2022 Leo Keuntungan Finansial Seirus Pisces Dikelilingi Masalah

Pasalnya, kata Dessy, menjadi pemimpin adalah bagaimana kita memimpin diri sendiri dan bisa menjadi teladan bagi orang lain.

Dilanjutkannya, sebenarnya sosok wanita itu bisa menjadi pemimpin, namun mungkin karena kurangnya rasa percaya diri sehingga sering kali menjadi hambatan bagi seorang wanita.

Sebagai salah satu lurah wanita di Kota Kupang, Dessy menyampaikan bahwa dalam menyelesaikan persoalan yang kompleks di kelurahan yang Ia pimpin, paling diutamakan adalah kepercayaan diri dan dalam menyelesaikan masalah melalui pendekatan kepada masyarakat.

Mental atlit tertanam dalam jiwa seorang Dessy, seperti kedisiplinan dan kekompakan. Jika seorang pemimpin tidak bisa merangkul stafnya berarti dia bukan pemimpin.

Baca juga: Satuan Samapta Polda NTT Laksanakan PJJ dan Bagi-Bagi Sembako di Polsek Rote Barat

Mengenai pemimpin menurutnya bukan semata-mata persoalan jabatan, namun bagaimana ketika pemimpin berbicara dan orang lainnya mendengarkan dan memahami, bukan bagaimana menguasai orang.

Diterangkan Dessy, ada tipe manusia, susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah. Bagi dirinya dalam dunia kerja sebagai pemimpin,wanita harus tetap menjadi nomor satu untuk diri sendiri dan tidak menjadi nomor dua dengan meniru orang lain.

Bukan sebuah tantangan karena wanita harus pahami bahwa tidak dapat menyenangi semua orang.

"Saya tidak pusing kata orang. Ketika melakukan sesuatu yang benar dan baik, saya akan tetap lakukan," tutur wanita yang kini sudah dikaruniai empat orang anak  yaitu Chrisna Kana, Ariel Kana, Satria Kana dan Hizkiah Kana.

Baca juga: Meriahkan Hardiknas 2022, SMPK Sta. Theresia Open Turnamen Futsal Dan Lomba Baca Puisi 

Istri dari Donald M. Kana, SH  menegaskan seorang pemimpin harus memahami bahwa dirinya bukan bos. Semakin tinggi sebuah jabatan, pemimpin adalah hamba.

Jika ketika dikasih kepercayaan untuk memimpin dan hanya memerintah maka pasti ada saingan. Namun sebaliknya ketika menyadari bahwa pemimpin adalah hamba, pemimpin adalah pelayan pasti tim akan menjadi kompak.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved