Kehadiran Erling Haaland Jadi Obat bagi Manchester City Setelah Gagal Menggaet Harry Kane

POS-KUPANG.COM – Kehadiran Erling Haaland menjadi obat bagi Manchester City yang tahun lalu sangat berminat menggaet striker Tottenham Hotspur, Harry Kane.

Man City sedang berada di jalur mempertahankan gelar juara Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris. Mereka bersaing ketat dengan Liverpool.

Kedua tim sama-sama mengoleksi 86 poin, tetapi Liverpool sudah bermain 36 kali usai menang atas Aston Villa.

Man City berpeluang menjauh lagi andai menang atas Wolves, Kamis (12/5) dini hari WIB.

Kehadiran Erling Haaland di Stadion Etihad tentu saja membuat Manchester City kian menakutkan pada musim depan. Hal itu juga disadari Juergen Klopp.

"City tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi tim yang memenangkan pertandingan karena hanya satu pemain," ujar Klopp usai Liverpool menang 2-1 atas Aston Villa, Selasa (10/5/2022).

"Ada cara khusus untuk bermain dan saya pikir Erling akan menyadari bahwa dia akan mencetak banyak gol dengan cara mudah."

"Dia akan menyukai itu dan sekarang kami memiliki situasi berbeda di mana dia benar-benar buas. Dia sekarang cedera beberapa kali di Dortmund tetapi ketika sudah fit, dia benar-benar buas."

Klopp tak menyangkal, Manchester City membuat keputusan yang hebat dengan merekrut Haaland.

Baca juga: Erling Haaland ke Stadion Etihad, Manchester City Kian Menakutkan, Ini Komentar Juergen Klopp

Diakuinya, ini merupakan transfer hebat Man City. Memang, Haaland menjelma menjadi striker haus gol sejak dibeli Dortmund dari RB Salzburg pada Januari 2020 dengan harga 20 juta euro (sekitar Rp 306,274 miliar).

Dia menghasilkan 85 gol dan 23 assist dari total 88 laga lintas kompetisi.

Jumlah gol tersebut termasuk pencapaiannya musim 2021-22 di mana Haaland mencetak 28 gol dari 29 penampilan.

Sayang, performanya terganggu cedera yang membuat Haaland sempat absen cukup lama.

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memberikan reaksi setelah Manchester City mengumumkan perekrutan Erling Haaland.

Dia menegaskan, tim besutan Pep Guardiola itu tetap sebuah tim utuh, bukan sekadar seorang bintang.