Berita NTT Hari Ini
CV Elitsm NTT Launching Center Budidaya Kepiting Bakau
tiap hari rata-rata tiap warga mendapatkan uang cash Rp 100 ribu, sebuah nilai yang tak kecil bila dibanding sebelumnya.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Mr Rich Liang memberi support kepada para petani yang telah menunjukkan etos kerja yang baik. Ke depan, ia berharap agar propduktivitas dapat ditingkatkan lagi agar dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Sedangkan Dr. Franchy Christian Liufeto mengatakan, hadirnya pusat budidaya kepiting di Desa Bipolo yang diprakarsainya bukan mengada-ada. Sebab kepiting sudah tak asing lagi bagi warga setempat. Sejak zaman dahulu komoditi laut ini sudah diantarpulaukan ke Jawa, Sulawesi, Bali bahkan ke Hongkong dan Cina.
Baca juga: Begini Pesan Bupati Rote Ndao Saat HUT TPA
Saat ini kata dia, permintaan akan kepiting di pasar luar negeri sangat tinggi. Permintaannya berbanding lurus dengan meningkatnya populasi penduduk terutama mereka yang senang menikmati makanan laut (seafood).
Doktor Tian, demikian panggilannya mengatakan, jumlah transaksi kepiting per hari di Kupang pada satu penampungan mencapai tiga ton per bulan dengan nilai sebesar Rp 255.000.000. Rata-rata nilai uang yang beredar di kalangan pengepul dan nelayan penangkap rata-rata per hari mencapai 100 kg dengan nilai Rp 8.500.000 per hari.
Saat launching ini Kepala Cabang Bank NTT Oelamasi, Maria JD Samalelo menyerahkan secara simbolis kepada warga Kredit Merdeka untuk menumbuhkan ekonomi pada sektor perikanan di pesisir Kabupaten Kupang.
(*)