KKB Papua

TPNPB Umumkan Duka Nasional, Sosok Berjasa Bagi Papua Merdeka Ini Meninggal Dunia Secara Tidak Wajar

Juru Bicara OPM (Organisasi Papua Barat) Sabby Sambom, mengumumkan duka nasional bagi seluruh TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat).

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
Peti Jenazah Kornelis Aikinggin saat hendak dimakamkan. Sosok ini dinyatakan sebagai pahlawan nasional bangsa Papua. 

Dan kabar tersebut dilansir Pos-KUpang.Com dalam judul: Berpapasan di Tengah Hutan, KKB Jadi Ayam Sayur Prajurit TNI: 'Untung Kami Tunaikan Sholat Maghrib'

Ajang Baku Tembak Paling Mengerikan

Diberitakan bahwa pertemuan tak terduga itu menjadi ajang baku tembak yang paling mengerikan di tanah Papua.

Sebab kedua belah pihak sama-sama menenteng senjata api dan dalam posisi berhadap-hadapan.

Namun keberuntungan lebih memihak pada TNI Polri. Hal itu selain karena kehebatan aparat yang dibanggakan NKRI, tetapi juga atas campur tangan Sang Ilahi.

Kisah ini amat menyentuh, sehingga seketika video itu pun menjadi viral di jagat maya.

Bahwa sebelum berpapasan dengan para pengacau bersenjata tersebut, aparat TNI telah tergerak hatinya untuk mencari air wudhu guna menunaikan Sholat Maghrib di tengah hutan.

Baca juga: Pengkhianat Ini Telah Jadi Panglima KKB, Kini Bertekad Menumpas TNI Polri di Papua, Sanggupkah?

Maklum, saat itu hari hampir gelap, dan telah tiba waktunya bagi umat muslim untuk menunaikan Sholat Maghrib.

Ketika para prajurit TNI itu beralih jalan menuju sungai untuk mengambil air wudhu, tak lama berselang datanglah pasukan KKB yang juga melewati rute yang sama.

Komplotan KKB itu bukan sejalan dengan prajurit TNI yang sedang menuju sungai untuk mengambil air wudhu.

Tetapi mereka mengambil jalan lurus tanpa tahu alur belokan yang dilalui prajurit TNI menuju sungai.

Saat itu, tak satu anggota KKB pun yang mendeteksi kehadiran prajurit TNI yang sedang melewati jalan tikus tersebut. Jejak TNI itu praktis tak diketahui sama sekali.

Sementara sebelumnya, sejumlah pemuda yang menemani prajurit TNI melewati jalan tikus itu, sempat mewanti-wanti tentang kemungkinan komplotan KKB melewati jalan tikus tersebut.

Kala itu, prajurit TNI yang telah berbelok jalan menuju sungai juga tak tahu kalau KKB ternyata melewati alur jalan yang sama.

Bila sebelumnya prajurit TNI lebih dahulu melewati jalan itu, kini komplotan KKB-lah yang justru berada di depan prajurit TNI.

Semuanya baru terungkap setelah prajurit TNI menunaikan ibadah sholat maghrib di tengah hutan, kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju pos keamanan yang dituju.

Lantaran hari semakin gelap, ritme langkah kaki para prajurit pun kian dipercepat. Meski demikian semua tetap waspada atas pelbagai kemungkinan yang tak diharapkan.

Baca juga: Pendeta Jupinuw Wama Ungkap Kebejatan KKB Papua, Anak Perempuan di Bawah Umur Jadi Sasaran

terbaru, kkb pamer kekuatan
terbaru, kkb pamer kekuatan (POS-KUPANG.COM)

Dan, benar saja. Belum terlalu lama meninggalkan tempat sholat maghrib, tiba-tiba terdengar sayup-sayup sebuah 'kidung' memecah kesunyian malam di hutan Papua.

Suara nyanyian itu terdengar di kejauhan sana, pada arah jalan yang nantinya akan dilewati prajurit TNI ini.

Manakala langkah kaki semakin dekat dengan sumber suara, semakin jelas pula terlihat seberapa banyak orang yang sedang bernyanyi di tempat itu.

Bahkan terlihat berapa senjata api yang diletakkan di samping mereka. Terlihat pula senjata tajam berupa parang, kapak serta busur dan anak panah.

Maklum, ketika itu KKB sedang beristirahat dan anggota KKB lainnya membakar onggokan kayu. Nyala api itulah yang membuat suasana sekitarnya menjadi terang benderang.

Momen itulah yang digunakan prajurit TNI untuk membedakan personel yang memegang senjata dan mana yang tidak sama sekali.

Saat-saat situasi sedang tegang, tiba-tiba secara tidak sengaja, salah satu di antara prajurit TNI menginjak kayu kering sehingga mengeluarkan bunyi cukup keras.

Mendengar bunyian tersebut, gerombolan KKB pun secara spontan mengambil senjata kemudian menembak secara membabi buta.

Mereka mengarahkan senjata ke sembarang tempat dan menembaknya secara tak teratur.

Untungnya prajurit TNI telah mengambil posisi yang menguntungkan, dengan bersembunyi di balik pepohonan besar.

Baca juga: Berpapasan di Tengah Hutan, KKB Jadi Ayam Sayur Prajurit TNI: Untung Kami Tunaikan Sholat Maghrib

Pada posisi itulah TNI kemudian secara terukur mengirimkan hadiah kepada gerombolan KKB yang sedang melancarkan aksinya tersebut.

Lantaran tindakan TNI itu tegas dan terukur, sehingga dua personel KKB pun dipastikan jatuh tersungkur ke pangkuan ibu pertiwi.

Melihat rekannya terkena tembakan, KKB pun makin beringas. Mereka menyiram peluru ke semua sisi dengan harapan bisa mengenai prajurit TNI.

Tapi semuanya sia-sia. Setelah kontak tembak sekitar 15 menit lamanya, anggota KKB pun meninggalkan medan pertempuran sambil membawa dua jenazah rekannya.

Sedangkan di pihak TNI, jangankan terkena tembakan, terluka akibat tembakan pun tidak sama sekali.

Hanya saja, seorang pemuda yang membantu memandu jalan, sedikit terluka lantaran terkena rekoset peluru.

Melihat fakta tersebut, pemuda itu pun langsung diberi pertolongan emergensi.

Dan, setelah tiba di tempat tujuan, pemuda itu langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan medis.

Dari video yang viral itu terungkap fakta, bahwa prajurit TNI itu sesungguhnya tertolong oleh keputusan untuk menunaikan Sholat Maghrib saat hari hampir gelap.

Baca juga: Sedang Incar Pejabat Negara Yang Bertugas di Papua, Sniper KKB Ini Malah Tumbang Dihajar Sniper TNI

Pada saat para prajurit menunaikan Sholat Maghrib, pada saat itulah komplotan KKB berjalan mendahului prajurit TNI.

Andaikata prajurit TNI itu tak menunaikan sholat maghrib di tengah hutan, mungkin saja ceritanya menjadi lain.

Prajurit TNI itu bisa saja diserang dari arah belakang, karena posisi KKB memang sedang dalam rute perjalanan yang sama dan sama-sama melewati jalan tikus tersebut.

Pada situasi inilah orang beriman akan meyakini bahwa keputusan untuk Sholat Maghrib, adalah penolong utama prajurit TNI.

Pasalnya, andaikata prajurit TNI tak memutuskan untuk menunaikan Sholat Maghrib dan terus melanjutkan perjalanan mengingat hari sudah gelap, maka pada saat itulah mereka diserang dari belakang oleh pasukan KKB.

Dari kisah ini terungkap konklusi, bahwa dalam situasi apa pun, hendaklah mendengarkan kata hati. Suara hatimu akan selalu memberikan jalan yang benar untuk hidupmu pada hari-hari yang akan datang. (frans krowin/*)

Berita Lain Terkait KKB Papua

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved