Perang Rusia Ukraina
Ancor Keuangan, Rusia Harus Rogoh Koceh Rp 390 Triliun per BUlan Biaya Invasi Perang ke Ukraina
Terjadi sejak 24 Februari 2022, invasi Rusia ke Ukraina saat ini sudah mulai memasuki bulan ketiga.
Iring-iringan itu dibuka oleh tank T-34-85 dan truk Dodge dari Perang Patriotik Besar.
Dalam barisan itu juga termasuk kendaraan lapis baja Tigr dan Typhoon-K, pengangkut personel lapis baja BTR-82A, tank T-72B3 dan T-90A, sistem penyembur api berat TOS-1A, sistem rudal taktis operasional Iskander, rudal anti-pesawat dan kompleks senjata " Pantsir-S ", truk tentara mengangkut howitzer derek "Msta-B" dengan trailer.
Pelatihan diakhiri dengan overflight pasukan penerbangan Rusia.
Helikopter Mi-8, Ka-52 dan Mi-24, pesawat anti kapal selam Il-38 yang dikawal oleh pembom garis depan Su-34, radar terbang A-50 yang dikawal oleh pembom Su-24M, pesawat tempur Su-35 melintas di langit.
Juga, salah satu pilot pangkalan udara di Su-35 mendemonstrasikan aerobatik tunggal.
Terlihat satu ciri khas dari latihan ini yakni bahwa baik militer Rusia dan Suriah menyematkan pita St. George yang dilipat dalam bentuk huruf Z atau V pada seragam mereka.
Tanda-tanda taktis semacam itu diterapkan pada peralatan militer oleh unit-unit Angkatan Bersenjata Rusia sebagai bagian dari dukungan terhadap operasi militer khusus di Ukraina.
Baca juga: Komandan Perang Rusia Berani Membantah Presiden Putin Perangi Ukraina Pakai Nuklir? Ini Jawabannya
Ukraina Minta Dikirim Rp 72 Triliun Tiap Bulan
Dalam jangka panjang, pembangunan kembali dan restorasi Ukraina akan menelan biaya setidaknya $600 miliar (sekitar Rp 8,6 kuadriliun).
Jumlah ini dinilai masuk akal mengingat kehancuran besar yang diderita Ukraina akibat penyerangan Rusia.
Belum lagi buaya untuk pemulihan ekonomi negara yang rodanya terhenti selama perang.
Dilansir TribunWow.com dari Ukrinform, Jumat (22/4/2022), pernyataan ini dibuat oleh Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal di akun Facebook pribadinya.
Ia menerangkan bahwa kerugian yang diderita Ukraina telah disampaikan ke hadapan komite internasional.
"Bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, saya telah bergabung dengan Pertemuan Musim Semi 2022 dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia," ujar Shmyhal.
"Kami telah memberi tahu mitra kami tentang rencana Rusia untuk menghancurkan Ukraina dan ekonomi Ukraina. Blokade pelabuhan, pemogokan pabrik, upaya untuk merusak upaya penaburan (pertanian-red), dan penghancuran kota."