Perang Rusia Ukraina
Perang Rusia vs Ukraina: Warga Sipil Ukraina Terjebak di Prabik Baja Mariupol, Rusia Mengepung
Ratusan Warga Sipil Ukraina Masih Terjebak di Prabik Baja Mariupol Saat Rusia Masih Mengepung.Puluhan warga sipil Ukraina termasuk perempuan d
"Pertempuran sengit dan berdarah sedang berlangsung," kata Kapten Sviatoslav Palamar dari Resimen Azov Ukraina.
"Lagi-lagi, Rusia tidak menepati janji gencatan senjata,” sambungnnya.
Militer Rusia berjanji untuk menghentikan aktivitasnya di Azovstal selama Kamis siang dan dua hari berikutnya untuk mengizinkan warga sipil pergi, setelah pertempuran mencegah evakuasi dari pabrik pada Rabu.
Pihak Kremlin mengatakan koridor kemanusiaan dari pabrik sudah ada.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina siap untuk memastikan gencatan senjata.
"Membutuhkan waktu hanya untuk mengangkat orang dari ruang bawah tanah itu, keluar dari tempat penampungan bawah tanah itu. Dalam kondisi saat ini, kami tidak dapat menggunakan alat berat untuk membersihkan puing-puing. Semuanya harus dilakukan dengan tangan," kata Zelenskyy.
Mariupol adalah target penting dalam upaya Rusia untuk memutuskan Ukraina dari jalur ekspor biji-bijian dan logam pesisirnya, serta untuk menghubungkan wilayah yang dikuasai Rusia di timur negara itu ke Krimea, yang direbut oleh Moskow pada 2014.
Baca juga: Bursa Transfer Pemain Liga 1 2022: Transfer Pemain Persipura Ramai ke Persib Terancam, Ini Penyebab
Seorang wanita yang melarikan diri dari Mariupol bulan lalu dengan saudara perempuannya mengatakan dia menangis ketika memikirkan ibunya, yang mereka tinggalkan dan sejak itu kehilangan kontak dengannya.
"Saat terakhir kali saya melihat ibu saya, rasanya seperti kunjungan biasa dalam keadaan yang tidak biasa," kata Nicole
"Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya tidak akan bisa menelepon dan menanyakan kabar mereka,” sambungnya. (*)
