Perang Rusia Ukraina
Perang Badan Intelijen Makin Panas, AS Disebut Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia Saat Perang
Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia dan Antisipasi Rencana Pertempuran Rahasia di Donbas,
POS-KUPANG.COM - Perang badan intelijen makin panas, Amerika Serikat bantu Ukraina mencari jenderal Rusia saat perang.
Memasuki hari ke-72 dari invasi militer Rusia di Ukraina.
Hingga kini banyak kabar jenderal-jenderal militer Rusia terbunuh di medan perang.
Baca juga: Terciduk, Amerika Serikat Siapkan Mata-mata untuk Ukraina dan Habisi Jenderal Rusia Ini
Pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan intelijen negaranya telah membantu Ukraina untuk membunuh jenderal Rusia, The New York Times melaporkan.

Bantuan penargetan dari AS adalah bagian dari upaya rahasia pemerintahan Joe Biden untuk memberikan intelijen medan perang real-time ke Ukraina.
Intelijen itu juga mencakup antisipasi pergerakan pasukan Rusia, di mana menurut AS, Moskow mempunyai rencana pertempuran rahasia di wilayah Donbas di Ukraina timur, kata para pejabat.
Baca juga: Jadi Peristiwa Menghancurkan, Kejatuhan Mariupol ke Tangan Rusia Disebut Menyakitkan
Para pejabat menolak untuk merinci berapa banyak jenderal yang tewas akibat bantuan AS.
Namun sejauh ini pejabat Ukraina melaporkan pihaknya telah membunuh sekitar 12 jenderal Rusia di garis depan.
AS telah berfokus pada penyediaan lokasi dan rincian lain tentang markas bergerak militer Rusia, yang sering berpindah-pindah.
Baca juga: Jadi Peristiwa Menghancurkan, Kejatuhan Mariupol ke Tangan Rusia Disebut Menyakitkan
Pejabat Ukraina telah menggabungkan informasi geografis itu dengan intelijen mereka sendiri untuk melakukan serangan artileri dan serangan lain yang telah membunuh jenderal Rusia.
Pembagian intelijen adalah bagian dari peningkatan aliran bantuan AS yang mencakup senjata yang lebih berat dan bantuan puluhan miliar.
Dukungan intelijen AS untuk Ukraina memiliki efek yang menentukan di medan perang, mengonfirmasi target yang diidentifikasi oleh militer Ukraina dan mengarahkannya ke target baru.
Baca juga: Pentagon Bantah Intelijen AS Targetkan Jenderal Rusia di Ukraina Setelah Kapal Perang Rusia Moskva
Aliran intelijen yang dapat ditindaklanjuti tentang pergerakan pasukan Rusia yang diberikan AS kepada Ukraina memiliki beberapa preseden.
Sejak gagal maju ke Kyiv di awal perang, Rusia telah mencoba untuk berkumpul kembali, dengan dorongan yang lebih terkonsentrasi di Ukraina timur yang terlihat bergerak perlahan dan tidak merata.
Pejabat yang diwawancarai untuk artikel ini berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian intelijen rahasia yang dibagikan dengan Ukraina.
Baca juga: Belarus Sekutu Rusia Mulai Siaga, Kerahkan Militer ke Zona Tertentu
Pemerintah telah berusaha untuk merahasiakan sebagian besar rahasia intelijen medan perang, karena takut itu akan dilihat sebagai eskalasi dan memprovokasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke dalam perang yang lebih luas.
Pejabat AS tidak akan menjelaskan bagaimana mereka memperoleh informasi di markas besar pasukan Rusia, karena takut membahayakan metode pengumpulan mereka.
Namun selama perang, badan intelijen AS telah menggunakan berbagai sumber, termasuk satelit rahasia dan komersial untuk melacak pergerakan pasukan Rusia.
Menteri Pertahanan Lloyd J Austin III melangkah lebih jauh dengan mengatakan pada bulan lalu bahwa pihaknya ingin melihat Rusia melemah ke tingkat yang tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukan dalam menginvasi Ukraina.
Ditanya tentang intelijen yang diberikan kepada Ukraina, John F Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan mereka tidak akan berbicara secara rinci tentang informasi itu.
Akan tetapi Kirby mengakui bahwa AS memberi Ukraina informasi dan intelijen yang dapat digunakan untuk membela diri.
--
Salah satu tujuan dalam operasi militer khusus yang dilakukan Rusia di Ukraina, adalah menangkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy atau akrab disapa Zelensky.
Dilaporkan, selama operasi militer khusus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menerima berbagai dari percobaan pembunuhan dari tentara Rusia.
Di antaranya, Zelensky hampir dibunuh oleh regu pembunuh Rusia yang menggunakan parasut.

Mengutip dailystar.co.uk pada Selasa (3/5/2022), mantan aktor itu mengungkapkan bahwa pada hari pertama perang pada 24 Februari 2022, ada dua upaya dilakukan untuk menyerbu kompleks presiden, saat dia berada di dalam bersama istri dan dua anaknya.
Dalam kepanikan yang tiba-tiba, pintu masuk ke gedung dibarikade dibobol.
Beruntungnya Zelensky dan yang lainnya dipersenjatai dengan senjata otomatis dan rompi anti peluru.
Presiden berusia 44 tahun itu pun selamat dari percobaan pembunuhan dan plot penculikan.
Apa yang terjadi dengan dirinya membuat Zelensky semakin berapi, untuk mengalahkan invasi Presiden Rusia Vladimir Putin di negaranya.
Saat turun ke jalan-jalan di Ukraina, Zelensky mengatakan kepada kamera: "Kita semua di sini. Militer kita ada di sini. Warga masyarakat ada di sini.”
"Kita semua di sini membela kemerdekaan kita, negara kita, dan akan tetap seperti ini."
Ketika disarankan untuk mencari perlindungan di bunker yang aman atau bahkan mengevakuasi negara ke Polandia terdekat, Zelensky yang berani menolak dan tetap tinggal di rumahnya sejak itu.

Baca juga: Pesawat Nuklir Rusia Terlihat di Dekat Perbatasan Ukraina, Tanda Perang Dunia 3? Begini Kata Pakar
"Saya butuh amunisi, bukan tumpangan."
Menurut kontra intelijen Ukraina, sekelompok 25 pembunuh yang sangat terlatih ditangkap di Uzhgorod dekat perbatasan Slovakia, dalam perjalanan mereka untuk membunuh Zelensky bulan lalu.
Dipimpin dan diorganisir oleh seorang anggota dinas rahasia Rusia, niat kelompok itu sebelum ditangkap oleh polisi adalah untuk membunuh Zelensky dan kemudian menyusup ke elemen pemerintah Ukraina.
Situs berita Ukraina Unian, melaporkan bahwa kelompok itu hanya dihentikan karena faksi anti-perang di dalam dinas rahasia Rusia memberi tahu tim Zelensky tentang keberadaan regu tersebut.
Target lain yang dilaporkan dalam daftar kelompok itu termasuk Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dan Kepala Staf Kepresidenan Andriy Yermak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dicap sebagai pahlawan setelah menyampaikan Winston Churchill dalam pidato yang meriah di House of Commons pada 8 Maret.
“Kami akan memperjuangkan tanah kami berapa pun biayanya. Kami akan bertarung di hutan, di ladang, di pantai, di jalanan.”
Pidato masa perangnya yang menginspirasi - di mana dia juga menggemakan William Shakespeare - membuat para anggota parlemen menangis setelah dia memberi tahu mereka bahwa 50 anak telah terbunuh sejak Rusia menyerang Ukraina bulan lalu.
“Kemuliaan bagi Ukraina. Kemuliaan bagi Inggris Raya,” tegas Zelensky.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Tak Terekpose, Zelensky Ternyata Sempat Tertangkap Pasukan Putin, Tapi Dilepaskan Lagi, Kok Bisa?