Berita NTT Hari Ini
Disdikbud Laporkan 277 Pelajar SMA Kelas XII di NTT Tidak Lulus
Selain itu pembelajaran daring juga dilakukan untuk mastikan anak terus mendapatkan bimbingan belajar dari guru.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan ada 277 orang atau 0,35 persen pelajar kelas XII tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di NTT tidak lulus dalam ujian akhir yang telah diumumkan kelulusannya pada Kamis 5 Mei 2022 kemarin.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Hendriana S. Laiskodat, dalam keterangannya, Jumat 6 Mei 2022, menjelaskan, setidaknya ada 591 sekolah yang mengikuti ujian. Dan ada 64.785 pelajar yang mengikuti ujian.
Selain itu, dia menyebut, ada 64.586 atau 99,65 persen siswa dinyatakan lulus. Penyebab ketidaklulusan, menurut Hendriana, pihaknya masih melakukan pendataan dari tingkat sekolah.
Ia juga menginformasikan untuk pengumuman kelulusan tingkat SMK akan dilakukan pada tanggal 3 Juni 2022 nanti.
Baca juga: Pengurus Pusat Lantik Ketua Presidium PMKRI Calon Cabang Waingapu
Ditempat berbeda, sebanyak 9 siswa kelas XII SMAN 8 Kupang meraih nilai tertinggi dari 322 peserta ujian. Siswa itu merupakan perwakilan dari tiga jurusan yang ada yakni perwakilan jurusan Bahasa, IPS dan IPA.
Rata-rata nilai yang diperoleh 9 siswa itu, mencapai 93 persen. Rincian peserta ujian tiap jurusan yakni Bahasa 57 orang, IPA 136 orang, IPS 129 orang.
Pengumuman kelulusan dan peraih nilai tertinggi telah disampaikan pada, Kamis 5 Mei 2022.
Untuk 9 orang peraih nilai tertinggi itu antara lain, Alya Rahmawati Alhadi Gunawan kelas XII MIPA 3 (93,84), Bernadeta Tri Rani Bulugeon dari kelas XII MIPA 4, (93,22), Putri Nirliyani Lakbe kelas XII MIPA 3 (92,72). Ketiganya berasal dari kelas MIPA.
Untuk kelas IPS, ada Serelin Amelia Stefani Djami Tuka kelas XII IPS 1 (89,22), Resna Olivia kelas XII IPS 3 (89,07) dan natalia Bernadine Leasa kelas XII IPS 1 (88,97) dan kelas Bahasa antara lain; Silvester Suban Sina asal kelas XII Bahasa 1, Mozes Armando Frans dari kelas XII Bahasa 1 menempati peringkat dua dan peringkat ketiga disabet reynaldi Eliazer Tumewu siswa kelas XII Bahasa 1.
Baca juga: Asian Games di China Ditunda Tanpa Batas Waktu
Kepala Sekolah, Haris Akbar menyebut pihaknya terus mengembangkan sekolah tersebut dengan dukungan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Sejauh ini inovasi terus dilakukan dalam sistem pembelajaran agar anak diberikan ruang untuk mengekspror kemampuannya.
Dalam masa pandemi, SMAN 8 membentuk 135 titik taman baca. Dengan adanya taman baca tersebut siswa terus belajar dengan sumber bacaan dan kontrol dari guru.
Selain itu pembelajaran daring juga dilakukan untuk mastikan anak terus mendapatkan bimbingan belajar dari guru.
Baca juga: Kondisi Tubuh Desy Ratnasari Kala Rayakan Hari Raya Idul Fitri di Mekkah Jadi Sorotan
"Kami dampaikan terima kasih kepada otangtua dan masyarakat yang telah membantu siswa untuk belajar dari rumah dan saat ini mereka bisa mendapat nilai yang maksimal. Ini menunjukan kemampuan mereka tidak kalah atau menurun dari pemebelajaran tatap muka," sebutnya.
Ketua Komite SMAN 8 Kupang, Martinus Tausbele, menjelaskan, SMAN 8 Kupang berhasil meluluskan siswa yang berkualitas, terbukti terserap dalam dunia kerja.
Meski awal pendirian sekolah itu banyak orang tua yang enggan menyekolahkan anaknya ditempat itu.
Dalam acara pengumuman hasil ujian dan penyematan tanda almuni bagi siswa kelas XII di halaman SMAN 8 Kupang, Martinus menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah, orangtua dan siswa yang telah bekerjasama sehingga mampu menyelenggarakan proses belajar mengajar di sekolah secara baik.
Baca juga: Segera Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia Kemendikbud Dibuka Hingga 30 Juni 2022, Ini Syaratnya
Sekolah, kata dia, harus berinovasi terhadap sistem belajar di sekolah agar siswa mampu menghadapi perkembangan jaman. Dia menegaskan, orangtua tidak pernah mempersoalkan uang komite atau biaya pendidikan. Kewajiban itu, memacu sekolah memberi pendidikan maksimal pada siswa.
Dengan pendidikan, siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam menjalani kehidupan di lingkungan masyarakat. Almuni, ujar Martinus, agar terlibat membantu mengembangkan sekolah ini kedepannya dengan menunjukkan karakter dan perilaku yang baik ditengah masyarakat serta mampu bersaing di lapangan kerja.
"Dengan pembawaan diri yang baik saja anda sudah berkontribusi membangun sekolah ini. Jangan bekecil hati tapi tunjukkan kepada masyarakat bahwa luludan SMAN 8 yang dulunya dijuluki kandang kambil mampu bersaing baik di dunia kerja maupun di perguruan tinggi," ujarnya.
Pengawas Pembina, Tiwi Sri Utami mengatakan pendidikan berakar dari kebudayaan. SMAN 8 sudah menerapkan itu. Bahkan pencetus pengumuman budaya atau pakaian budaya ketika pengumuman.
Baca juga: Rusia Simulasi Rudal Berkemampuan Nuklir, Putin Bakal Kerahkan Senjata Taktis
"Jadilah panutan bagi adik-adik kalian di sini," katanya.
Sekolah agar terus menjalankan pendidikan berbudaya karena dengan berbudaya, pendidikan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan karakter-karakter yang baik pula.
Penyampaian kelulusan itu, dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, disediakan pula banner photoshop, agar siswa bisa mengabadikan momen tersebut bersama guru, orangtua dan rekan-rekannya.
Pengumuman berdasarkan, surat keputusan kepala sekolah, nomor: 422/SMAN8/153/IV/2022 menetapkan bahwa dari 322 peserta ujian dinyatakan lulus seratus persen. (*)