Berita Sikka Hari Ini
Kisah Kakek Pemulung di Sikka, Tiap Hari Jalan Kaki 8 Kilometer Sambil Dorong Gerobak
Pria yang memiliki 6 orang anak ini menjelaskan pekerjaan ini dilakukan hanya untuk mencari sesuap nasi
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Ada seorang pria di Sikka bernama Yakobus (60). Ia berprofesi sebagai pemulung di wilayah Kota Maumere.
Pria itu tinggal di Kampung Baru, Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Setiap hari ia berjalan kaki dengan mendorong gerobaknya sejauh 8 kilometer (pergi dan pulang) saat menjalankan aktivitasnya sebagai pemulung.
Saat dijumpai, Selasa 3 Mei 2022, Yakobus tengah mendorong gerobaknya yang dipenuhi dengan barang-barang bekas. Ada plasti, besi dan beberapa barang lainnya.
Baca juga: Saksikan Siaran Langsung Liga Champions, Villarreal Vs Liverpool Kickoff 02.00 WIB
Suhu udara di Kota Maumere pada Pukul 15.00 WITA, masih nampak panas dan menyengat kulit. Ia tampak mendorong gerobaknya mengitari jalan menuju ke lokasi pengumpulan barang bekas di Kampung Baru.
Keringatnya bercucuran. Ia menarik napas panjang ketika berhenti di Pertigaan menuju ke kompleks perumahan Urun Pigan. Tas kecil dibawahnya serta, yang terikat erat di pinggangnya. Sendal jepitnyapun tampak membungkus sebagian kakinya agar terlindung.
Ia menceritakan sudah 2 tahun ia menekuni pekerjaan itu.
Baca juga: Tak Hanya Bermanfaat, Kenali 10 Dampak Pemakaian Lidah Buaya Bagi Tubuh Termasuk Bikin Gagal Ginjal
"Saya sudah 2 tahun jadi pemulung, kerja tiap hari," ungkapnya.
Pria yang memiliki 6 orang anak ini menjelaskan pekerjaan ini ia lakukan hanya untuk mencari sesuap nasi setiap hari.
"Uang dari hasil timbang barang bekas ini, biasanya saya pake untuk beli makan dan juga kasih uang jajan anak-anak di rumah," tuturnya.
Baca juga: Emas Menjadi Pilihan Investasi Aman di Pegadaian
Pekerjaan tersebut ia lakukan tanpa mengenal istirahat. Ia mengaku diantara para pemulung di Kota Maumere hanya dia yang kerja tiap hari tanpa absen.
"Kami di sini ada berapa orang, hanya yang lain kerja kadang berhenti, kalau saya tidak," katanya.
Penghasilan yang ia dapatkanpun tak seberapa. Menurutnya kadang seminggu baru didapatkan uangnya sebab pengerjaan mengumpulkan barang bekas tak langsung ditimbang melainkan harus dibersihkan dahulu.
Baca juga: UEFA Memutuskan Klub Rusia Tak Bisa Ikut Berkompetisi di Pentas Eropa Musim 2022-2023
"Contoh aqua ini, nanti harus dibersihkan bungkusan plastiknya dulu, baru bisa ditimbang,"pungkasnya.
Ia mengungkapkan kadang seminggu mendapatkan total penghasilan sebesar Rp 200.000.