Berita TTS Hari Ini
PMI Asal TTS NTT yang Meninggal Berjanji Akan Pulang Bulan Oktober Mendatang
PMI (Pekerja Migran Indonesia) Asal kabupaten TTS, Provinsi NTT, almarhum Yunus Mone kepada istri dan anak-anaknya berjanji akan pulang ke kampung hal
Laporan Reporter Pos-Kupang.com, Adrianus Dini (cr12)
POS-KUPANG.COM, SOE - PMI (Pekerja Migran Indonesia) Asal kabupaten TTS, Provinsi NTT, almarhum Yunus Mone kepada istri dan anak-anaknya berjanji akan pulang ke kampung halaman di Rt 1, rw 1, dusun 1 Upkasen, desa Toi, kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten TTS pada bulan Oktober 2022 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Yuliana Taloen (42 tahun), istri almarhum Yunus kepada Pos Kupang, Minggu 1 Mei 2022.
"Dia rencana bulan Oktober ini mau pulang. Teman-teman yang lain sudah pulang setelah masa kontrak (2 tahun) selesai. Tetapi dia bilang dia masih 1 tahun lagi di sana," ucap Yuliana sambil menangis.
Yuliana mengisahkan kematian suaminya adalah sesuatu di luar dugaannya.
"Saya juga tidak tahu tentang kematian suami saya. Saya mendengar informasi ini dari tetangga yang kebetulan melihat postingan di Facebook," ungkapnya.
"Bulan Maret tepatnya tanggal 7 dia gajian. Kemudian tanggal 8 dia kirim uang untuk biaya sekolah, biaya kos untuk anak pertama dan kebutuhan rumah tangga kami. Namun tidak ada pesan-pesan lain saat dia kirim uang. Hanya seperti biasa, dia bilang dia sudah kirim uang. Sehingga tanggal 10 Maret saya ambil uang yang dia kirim," cerita Yuliana.
Yuliana menceritakan perihal kematian suaminya dikarenakan kecelakaan tunggal saat bekerja di kebun kelapa sawit.
Baca juga: Rayakan Idul Fitri, Umat Muslim di Sikka berziarah ke Makam Keluarga, Usai Sholat Ied
"Ada kerabat yang bekerja di Malaysia bilang dia celaka tunggal saat bekerja. Mereka bilang dia mabuk minuman Alkohol dan membawa kendaraan pengangkut kelapa sawit. Saat itu kendaraannya jatuh di jurang yang dalamnya sekitar 30 meter," jelas Yuliana.
"Dia biasa muat kelapa sawit sendiri. Kami biasa vide call saya liat dia sendiri. Tidak ada konjak. Karena itu saat celaka memang dia sendiri," kisahnya.
Yuliana menjelaskan suaminya sudah hampir 3 tahun bekerja di Malaysia. Ia mendapat kontrak kerja 2 tahun dan setelah masa kontrak selesai teman-temannya yang lain sudah kembali tetapi almarhum Yunus masih bertahan di sana 1 tahun lagi.
"Sudah hampir 3 tahun dia kerja di Bintulu, sarawak, Malaysia tepatnya di perkebunan kelapa sawit. Setelah masa kontrak kerja 2 tahun berakhir, dia masih bertahan lagi di sana dan berencana bulan Oktober tahun ini baru pulang ke kampung. Teman-temannya yang lain sudah pulang setelah masa kontrak berakhir," ungkap Yuliana.
"Dia meninggal sudah 1 minggu yang lalu yaitu tanggal 24 April 2022. Sebelumnya hari jumat, 22 April dia sempat telpon dan omong dengan anak kami yang kedua. Waktu itu anak saya yang pegang hp dan dia Sedang berada di rumah omnya. Almarhum bilang ke anak kami, dia mau omong dengan saya tetapi tidak sempat," kisahnya sambil menjatuhkan air mata.
"Setelah masa kontrak kerja berakhir dia dianggap pekerja non prosedural, tetapi saya bersyukur karena pemerintah bisa mendatangkan jenazah suami saya sampai di rumah kami," ucap Yuliana.
Pihak keluarga tidak membuka peti jenazah dikarenakan jenazah sudah 1 Minggu berada di perjalanan dan juga kandungan pengawet yang keras.
"Peti jenazah almarhum sengaja tidak kami buka karena sudah satu minggu berada di perjalanan dan kandungan pengawetnya keras," jelas Yuliana.