Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Jumat 29 April 2022: Membaca Pesan Gamaliel tentang Rasio dan Iman
Dari Gamaliel, para Rasul dan Santa Katarina kita mendapatkan penegasan iman bahwa segala pikiran dan hal baik yang berasal dari Allah akan bertahan
Akhir dari dialog yang menggerakkan hati para rasul untuk bertindak, Ia mengucap syukur atas ketersediaan roti dan ikan yang siap untuk dibagikan kepada khalayak.
Peristiwa penggandaan roti mengajarkan sikap iman yang sejati tentang syukur atas segala ketersediaan yang ada dan dengan sukarela serta sukacita berbagi sebagai tanda pernyataan kasih. Karena pada akhirnya setiap berkat yang dibagi dan digandakan akan menghasilkan sukacita dan menghadirkan berkat-berkat lainnya dalam hidup.
Santa Katarina dari Siena yang kita peringati hari ini, lahir di Kota Siena tahun 1347 dan meninggal dunia di Roma 29 April 1380 pada usia 33 tahun.
Ia dihormati sebagai seorang pujangga Gereja yang berhasil meyakinkan Paus Gregorius XI untuk meninggalkan Avignon, dan kembali memimpin Gereja dari Roma.
Santa Katarina memiliki karisma yang besar untuk mempengaruhi banyak orang. Ia berhasil membawa kembali banyak pendosa ke jalan Tuhan, termasuk mendamaikan raja-raja dengan Gereja.
Semuanya dilihat sebagai anugerah Tuhan. Ia sendiri menganggap dirinya hanyalah sebagai alat Tuhan untuk menegakkan kemuliaan Tuhan ( Schneders: 2013,P.202 ).
Santa Katarina dari Siena merefleksikan Allah sebagai misteri yang dalam sedalam lautan yang tidak terselami.
Setiap upaya panjang untuk mengenal dan menemukan misteri Ilahi semakin membuat dirinya tidak puas.
Baginya, pencarian untuk mengalami dan menyelami misteri Allah untuk memenuhi jiwa,semakin membuat jiwanya lapar dan haus akan Allah.
Demikianlah dari Gamaliel, para Rasul dan Santa Katarina kita mendapatkan penegasan iman bahwa segala pikiran dan hal baik yang berasal dari Allah akan bertahan hidup, sebaliknya segala hal yang berasal dari kehendak dunia akan lenyap seiring perjalanan waktu. Nah.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 29 April 2022:

Bacaan Pertama: Kis 5:34-42
Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus.
Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar.
Sesudah itu ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap.