Ramadan 2022

Amalan Terbaik di 10 Hari Terakhir Ramadan 2022 dan Keutamaan Iktikaf, Buya Yahya Jelaskan

Buya Yahya Terangkan Amalan Terbaik di 10 Hari Terakhir Ramadhan 2022, Beserta Keutamaan Iktikaf

Editor: Eflin Rote
Tribunnews.com
Bacaan Takbir Idul Adha 1442 H seturut penjelasan Ustaz Buya Yahya. (YouTube/Al-Bahjah TV) 

POS-KUPANG.COM - Jumat (29/4/2022) ini kita memasuki puasa hari ke-27 Ramadhan 1443 H/ Ramadhan 2022.

Dimana kita telah berada di penghujung Ramadhan atau 10 Hari terakhir Ramadhan.

Buya Yahya menjelaskan Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan.

Baca juga: Kultum di Hari Terakhir Ramadan, Simak Contoh Judul Kultum Singkat Hari ke-28 : Istiqamah

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang mana di dalam umat muslim diperintahkan memperbanyak amal ibadah.

Selain puasa, ibadah lainnya yakni shalat sunnah siang dan malam, tadarus Al Quran, zikir, hingga sedekah hendaknya dimaksimalkan di sisa waktu Ramadhan.

Buya Yahya menjelaskan Nabi Muhammad SAW mencontohkan amalan terbaik yang dilakukan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, di antaranya adalah Iktikaf.

Baca juga: Puasa 2 Hari Lagi, Bacalah Niat Puasa Ramadan ke-28 dengan Latin Juga Terjemahannya

"Rasulullah SAW saat berada di 10 hari terakhir Ramadhan kan menyingsingkan lengan bajunya ya itu maksudnya bahwa Nabi Muhammad akan lebih giat lagi beribadah," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Nabi Muhammad SAW yang memang ahli ibadah, justru meningkatkan volume ibadah di penghujung bulan Ramadhan.

Dijelaskannya 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah malam yang dirindukan oleh para perindu kemuliaan, sedangkan penghulunya perindu kemuliaan adalah Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Rasakankah Manfaat yang Didapatkan, Bacalah Doa Puasa Hari ke-27 Ramadan

Di 10 hari terakhir Nabi Muhammad lebih semangat beribadah dibandingkan hari-hari sebelumnya bahkan beliau juga membangunkan keluarganya dan mengajak keluarganya untuk menghidupkan malam-malam di 10 hari terakhir Ramadhan dengan beritikaf.

Dalam sebuah hadis yang diterangkan bahwa menghidupkan malam di bulan Ramadhan akan diampuni segala dosa-dosanya.

Hadist tersebut yakni:

Baca juga: Ramadan Segera Berlalu, Bacalah Doa Ini di Akhir Ramadhan Agar Dipertemukan Bulan Puasa Berikutnya

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Man qaama ramadhaana iimaanan wahtisaaban ghufiralahu maa taqaddama min dzanbih

Artinya: “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

"Tentu saja kemuliaan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan adalah lebih utama hal itu nampak jelas yang dicontohkan oleh Rasulullah, beliau melakukan iktikaf di masjid dengan tidak mau meninggalkannya," paparnya.

Melakukan iktikaf di masjid adalah hal yang dicontohkan sendiri oleh Rasulullah bahkan istri-istri beliau juga melakukan iktikaf.

Sehingga berdasarkan contoh tersebut maka diperkenankan untuk perempuan melakukan iktikaf asalkan tetap menjaga kehormatannya sebagai wanita.

Hukum iktikaf adalah sunnah yang dikukuhkan bahkan dalam cara Mazhab Syafi'i duduk sebentar saja dengan niat iktikaf sudah mendapatkan pahala itikaf.

Ilustrasi, Iktikaf di Masjid
Ilustrasi, Iktikaf di Masjid (banjarmasinpost.co.id/www.arrahmah.com)

Karena itu sangat dianjurkan untuk umat muslim meniatkan dirinya untuk melakukan niat beri'tikaf di masjid agar mendapat tambahan pahala, karena duduk biasa tidak ada pahalnya.

Buya Yahya menjelaskan soal amalam 10 Hari terakhir ramadhan
Buya Yahya

Sehingga hendaknya memanfaatkan peluang 10 hari terakhir di bulan Ramadan untuk beritikad dengan meninggalkan urusan duniawi.

"Dan jangan seperti sebagian orang yang sibuk di tanggal ganjil saja, itu salah memahami. Nabi SAW itu menghidupkan semuanya di 10 hari akhir, tapi kalau ketemu malam ganjil volumenya tambah lagi," tegasnya.

Di bulan Ramadan utamanya 10 hari terkahir terdapat sebuah malam yang sangat mulia yaitu malam Lailatul Qadar.

Malam itu merupakan malam yang sangat mulia karena lebih baik dari 1.000 Bulan sehingga melakukan amalan di saat itu akan mendapatkan pahala sebanyak 1.000 Bulan beribadah.

"Adapun malam Lailatul Qadar terdapat pada bilangan ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan, namun bisa saja di hari genap, untuk saat yang tepatnya tidak diberitahukan dan disembunyikan oleh Allah SWT," terang Buya Yahya

Saat bisa beribadah di malam Lailatul Qadar selain mendapatkan pahala sebanyak 1.000 bulan maka seseorang itu biasanya akan merasakan perubahan seperti hatinya semakin tentram hidupnya semakin indah.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat dirindukan oleh seluruh kaum muslim di dunia, disembunyikan Allah demi kebaikan umat muslim.

Yang dilakukan di malam Lailatul Qadar adalah seperti semakin memperbanyak ibadah, tadarus AlQuran, shalat, berdzikir dan ibadah lainnya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bacaan doa yang bisa dipanjatkan saat bertemu dengan malam Lailatul Qadar.

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatu Qadar, apa yang harus aku ucapkan?"

Beliau ( Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku."

Maka perbanyaklah doa tersebut di 10 malam terakhir bulan ramadhan.

Dalam hadits panjang, hadits Salman Al-Farizi, Buya Yahya menjelaskan: Perbanyaklah engkau dengan empat hal, dengan dua hal di antaranya, engkau akan menjadikan Tuhanmu ridho dan dua hal lagi yang engkau sangat memerlukannya.

Hal yang menjadikan Tuhanmu ridho itu adalah bersyahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah dan istighfar yaitu memohon ampun kepada Allah.

"Adapun dua hal yang engkau sangat memerlukannya adalah engkau minta kepada Allah surga dan engkau minta perlindungan dari api neraka," pungkasnya.

Simak Videonya,KLIK

Niat Iktikaf di Mesjid

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

Nawaitu an a‘takifa fī hādzal masjidi mā dumtu fīh.

Artinya, “Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.” Lafal niat ini dikutip dari Kitab Tuhfatul Muhtaj dan Nihayatul Muhtaj.

Lafal itikaf lain yang dapat digunakan adalah lafal berikut ini. Lafal niat itikaf ini dikutip dari Kitab Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi:

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى

Nawaitul i’tikāfa fī hādzal masjidi lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”

Artikel Ramadan 2022 Lainnya

( Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

 

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Buya Yahya Terangkan Amalan Terbaik di 10 Hari Terakhir Ramadhan 2022, Beserta Keutamaan Iktikaf

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved