Gaza
Pria Palestina Tewas di Tangan Israel di Tepi Barat, Menurut Kantor Berita Palestina
Tentara Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka "melakukan kegiatan kontraterorisme" di kota Jenin, tetapi tidak mengomentari korban.
Pria Palestina Tewas di Tangan Israel di Tepi Barat, Menurut Kantor Berita Palestina
POS-KUPANG.COM - Pasukan Israel membunuh seorang pria Palestina dan melukai tiga lainnya dalam bentrokan di Tepi Barat Rabu pagi, kata kantor berita resmi Palestina WAFA, sehari setelah penembakan fatal terhadap warga Palestina lainnya.
Tentara Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka "melakukan kegiatan kontraterorisme" di kota Jenin, tetapi tidak mengomentari korban.
Pasukan keamanan Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat yang diduduki, khususnya di sekitar Jenin di mana terdapat pejuang aktif dari beberapa kelompok bersenjata, setelah serangkaian serangan di Israel sejak akhir Maret.
Pria yang tewas dalam insiden terbaru itu diidentifikasi sebagai Ahmad Massad, 21 tahun, dari desa Burqin di Tepi Barat utara.
Dia ditembak di kepala, kata seorang pejabat rumah sakit kepada WAFA.
Kematian Massad menyusul kematian seorang warga Palestina lainnya yang tewas Selasa ketika pasukan Israel menyerbu sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki selama apa yang disebut tentara sebagai operasi "kontra-terorisme" yang memicu kerusuhan dengan kekerasan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Ahmed Ibrahim Oweidat yang berusia 20 tahun "meninggal karena luka kritis yang diderita oleh peluru tajam di kepala," selama penembakan di kamp Aqabat Jaber dekat Jericho.
Bentrokan antara pasukan Israel dan Palestina sering terjadi di Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel sejak 1967.
Tetapi telah terjadi gelombang pertumpahan darah di wilayah itu dan di Israel ketika bulan suci Ramadhan dan hari raya Paskah Yahudi tumpang tindih bulan ini.
Massad termasuk di antara 26 warga Palestina dan Arab Israel yang tewas sejak akhir Maret, di antara mereka beberapa penyerang, menurut penghitungan AFP.
Selama periode yang sama, 14 orang Israel tewas dalam berbagai serangan.
Bentrokan kekerasan juga mengguncang kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, memicu kekhawatiran konflik lain setelah perang 11 hari tahun lalu antara Israel dan kelompok bersenjata di Jalur Gaza.
Kekhawatiran akan bentrokan baru al-Aqsa semakin meningkat, menjelang salat Jumat di kompleks itu, dengan akhir Ramadhan juga mendekat pada awal Mei.
Setelah bentrokan al-Aqsa, tembakan roket terisolasi ke arah Israel dari Jalur Gaza dilanjutkan, mendorong pembalasan Israel pada target yang terkait dengan Hamas, kelompok yang mengontrol daerah kantong Palestina di pesisir.