Tips Sehat
10 Gejala Penyakit Anemia, Penyebab Hingga Jenis Anemia Yang Mengancan Jiwa
Anemia berat tersebut juga dapat meningkatkan terjadinya iskemia miokard, yaitu berkurangnya aliran darah ke jantung
POS-KUPANG.COM - Banyak orang mengganggap remeh penyakit anemia. Padahal dampak dari anemia yang berlangsung dalam jangka panjang sangat serius,
Dalam banyak kasus anemia bersifat sementara dan ringan, tetapi juga bisa berlangsung jangka panjang (kronis)
Mengutip Healthline, anemia adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Biasanya anemia terjadi karena:
Tubuh tidak membuat cukup sel darah merah
Pendarahan yang menyebabkan seseorang kehilangan sel darah merah lebih cepat
Tubuh menghancurkan sel darah merah.
Baca juga: Kenali 10 Ciri atau Gejala Gula Darah Naik, Termasuk Kelelahan dan Penglihatan Kabur
Sementara, gejala umum anemia meliputi:
Kelelahan
Tangan dan kaki dingin
Pusing
Sakit kepala
Detak jantung tidak teratur
Nyeri dada
Kulit pucat atau kekuningan
Sesak napas
Lesu
Muncul suara mendesing atau berdebar di telinga.
Baca juga: Kerap Tidak Timbulkan Gejala Tertentu, Kenali 12 Tanda Penyakit Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai
Alasan anemia dapat mematikan
Mengutip Healthline, sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah, organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan tidak dapat bekerja dengan baik.
Mengutip Live Strong, rendahnya kadar oksigen dalam darah dapat menyebabkan hipoksemia.
Ketika jantung perlu memompa lebih banyak darah untuk mengatasi kekurangan oksigen, mungkin bisa terjadi gagal jantung.
Anemia berat tersebut juga dapat meningkatkan terjadinya iskemia miokard, yaitu berkurangnya aliran darah ke jantung, menurut ulasan yang diterbitkan di Vascular Health and Risk Management pada Mei 2018.
Kemudian, bahaya anemia dibuktikan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2018 di Clinical and Experimental Nephrology dengan partisipan lebih dari 60.000 orang Jepang.
Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, Ini Gejalanya Dan Pencegahan Sejak Dini
Penelitian tersebut menetapkan bahwa anemia merupakan faktor risiko independen untuk kematian.