Berita Kota Kupang Hari Ini
Warga Kelurahan Fatululi Meninggal di Atas KMP. Umakalada Dalam Pelayaran Sabu - Kupang
Keterangan dari suami korban bahwa keluarganya mengunjungi orangtua (ibu korban) yang mengalami sakit pada Maret 2022 lalu.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Maria Margoreti Pederohi (49) meninggal di atas Kapal Ferry Umakalada yang berlayar dari Sabu Raijua menuju Pelabuhan Bolok, Kupang, Senin 25 April.
Warga Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang tersebut diduga mengalami capek, dan lelah yang menyebabkan serangan jantung dalam pelayaran tersebut.
Kepada POS-KUPANG.COM, Kapolres Kupang, AKBP. FX. Irwan Ariyanto melalui Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu mengatakan korban bersama suami dan dua orang anaknya menumpang KMP. Ferry Umakadala yang berlayar dari Sabu ke Kupang.
"Korban bersama suami dan dua anaknya menumpang KMP Ferry Umakalada pada Minggu 24 April 2022 dari pelabuhan Seba pada pukul 19.00 wita, kemudian berlayar menuju Kupang," jelas Karel.
Baca juga: Jaksa Tolak Pembelaan Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi Puskesmas Inbate TTU
Saat pagi hari, korban bersama anaknya sarapan pagi berupa mie instan dan kopi, setelah itu saat matahari terbit, korban minta pindah ke tempat lain karena merasa panas sinar matahari.
Saat berpindah ke tempat tidur, korban mengalami kejang lalu beberapa saat kemudian, korban menghembuskan nafas terakhirnya.
Suami korban langsung memberitahukan kepada Kapten Kapal bernama Agus Hermawan, sehingga pihak Kapal langsung melaporkan kejadian tersebut ke anggota Pos KP3 Laut Bolok serta Polsek Kupang Barat Polres Kupang Kota.
Keterangan dari suami korban bahwa keluarganya mengunjungi orangtua (ibu korban) yang mengalami sakit pada Maret 2022 lalu.
Baca juga: Perahu Nelayan Terbakar di Perairan Bola Sikka
Sebulan berlalu setelah kondisi ibu korban membaik, korban bersama suami dan dua anaknya pulang ke Ke Kupang pada Minggu 24 April 2022.
"Korban bersama suami dan dua orang anaknya menjenguk orangtua di Sabu sejak bulan Maret, kemudian memutuskan kembali ke Kupang setelah kondisi orangtua membaik," tambah Karel.
Terhadap jenazah korban, Pihak Kepolisian bersama Petugas Kesehatan Pelabuhan melakukan visum dan pada tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan fisik.
Baca juga: Sekda Kabupaten Kupang Letakan Batu Pertama Pembangunan RS Adven Noelbaki
"Pihak keluarga korban telah menolak otopsi dan ikhlas menerima kematian korban," pungkasnya. (*)