Perang Rusia Ukraina
Mengenal Rudal Setan Milik Rusia yang Diklaim Mampu Tembus Pertahanan Anti Rudal Paling Modern
Putin sesumbar bahwa senjata itu "mampu menembus semua alat pertahanan anti-rudal modern."
POS-KUPANG.COM- Dijuluki Setan II oleh Barat, hulu ledak Sarmat-RS28 yang dikembangkan Rusia telah berhasil diuji oleh Kremlin, dan dapat digunakan melawan musuh Moskow.
Melansir Express.co.uk, Jumat (22/4), Presiden Rusia Putin meluncurkan senjata itu ke Rusia pada Rabu malam.
Berbicara di televisi Rusia, Presiden Putin mengatakan:
"Senjata ini memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi serta mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern."
Baca juga: Pengungsi Mariupol Berbagi Trauma dari Kamp-kamp Sipil, Itu Seperti Kamp Konsentrasi yang Sebenarnya
“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal.”
Putin sesumbar bahwa senjata itu "mampu menembus semua alat pertahanan anti-rudal modern."
Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Rusia mengatakan:
“Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terjauh di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita.”
Baca juga: Dibombardir Rusia, Nasib Tentara dan Warga Sipil Ukraina di Pabrik Baja Mariupol Belum Diketahui
Sarmat memiliki hasil ledakan hingga 750 kiloton - untuk membandingkan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada akhir Perang Dunia 2 adalah sekitar 15 kiloton.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa Sarmat ditembakkan dari peluncur silo pada pukul 15.12 waktu Moskow.
AS telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah diperingatkan sebelumnya tentang tes tersebut, dan itu bukan merupakan ancaman.
Uji coba itu terjadi delapan minggu dalam perang Rusia di Ukraina, di mana Presiden Putin menempatkan penangkal nuklir Moskow dalam siaga tinggi.
Baca juga: Zelensky Kirim Ancaman ke Putin jika Rusia Bunuh 1 Tentara Terakhir Ukraina di Pabrik Baja Mariupol
Seakan tak mau kalah dari Rusia, kini foto-foto pasukan Ukraina membawa peluncur rudal Javelin di pundak mereka menyebar ke seluruh dunia.
Senjata anti-tank yang mampu menembus armor paling canggih dan sangat berguna dalam perang gerilya ini menjadi simbol perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia.
Melansir Kompas.com, negara-negara Barat yang ingin mendukung Ukraina secara militer tanpa terlibat konflik langsung dengan Rusia secara besar-besaran meningkatkan pengiriman senjata ke tentara Ukraina sejak Moskwa melancarkan invasi pada 24 Februari.