Perang Rusia Ukraina
Ukraina Minta Persenjataan Berat AS, Berniat Rebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia
Zelensky mengatakan, persenjataan berat sangat penting bagi Ukraina untuk digunakan merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
POS-KUPANG.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap bantuan persenjataan berat dari Amerika Serikat (AS) sehingga dapat melakukan perlawanan berimbang dan merebut kembali wilayah-wilayah yang sudah diduduki Rusia.
Pihaknya berharap dapat mengamankan kesepakatan persenjataan berat dalam pembicaraanya dengan Menteri Luar Negeri AS dan Menteri Pertahanan AS di Kyiv pada Minggu 24 April 2022.
Zelensky mengatakan, persenjataan berat sangat penting bagi Ukraina untuk digunakan merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia, sebagaimana dilansir Reuters.
Selain itu, dia juga mengancam akan menghentikan pembicaraan dengan Moskwa jika Rusia menghancurkan rakyatnya di Kota Mariupol yang terkepung.
Pembicaraan dengan Moskwa juga akan dihentikan jika Rusia menggelar referendum untuk menciptakan lebih banyak republik yang memisahkan diri di tanah Ukraina yang baru diduduki.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Semua Pemimpin Negara G20 Diundang Termasuk Putin, Sri Disorot Media Rusia
Zelensky berujar, Rusia bisa saja menggunakan senjata nuklir, tetapi dia tidak ingin mempercayai bahwa Mioskwa akan menggunakannya.
Dia mengatakan bahwa sangat penting bagi Ukraina untuk mendapatkan lebih banyak senjata.
"Begitu kami memilikinya (lebih banyak senjata), segera setelah cukup, percayalah, kami akan segera merebut kembali wilayah ini atau itu, yang diduduki sementara," kata Zelensky kepada wartawan, Sabtu 23 April 2022.
Dia memanfaatkan konferensi persnya tersebut untuk mengumumkan kedatangan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada Minggu.
"Besok kami akan membahas daftar senjata yang penting bagi kami dan kecepatan pengiriman ini. Kami mengharapkan ini. Kami ingin memiliki senjata berat yang kuat," kata Zelensky.
Selanjutnya Zelensky turut mengatakan bahwa ada serangan rudal pada Sabtu yang telah menewaskan delapan orang di Kota Odesa, termasuk seorang anak berusia tiga bulan.
Baca juga: Komentar Pengamat Terkait Kapal Perang Kembagaan Rusia Moskva Tenggelam, Dirudal Ukraina?
Dia mengatakan bahwa Sabtu adalah salah satu hari yang paling sulit bagi pasukan Ukraina yang terkepung di Kota Mariupol.
Zelensky menambahkan, Kyiv telah menawarkan Moskwa setiap kemungkinan kesepakatan pertukaran untuk pembebasan mereka.
Amankan Pembangkit Nuklir
Ukraina mengajukan daftar lengkap peralatan", yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir selama perang dengan Rusia, menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA).