Perang Rusia Ukraina
Putin Klaim Ambisinya Berhasil Kuasai Mariupol, Begini Ejekan Zelensky: Hanya Bersifat Sementara
Presiden Rusia Vladimir Putin klaim kemenangan setelah Mariupol hancur lebur. Bukan Menyerah Zelensky lontarkan ejekan: Hanya bersifat sementara
"Serangan darat yang dilakukan dalam skala penuh oleh Rusia di pabrik kemungkinan akan menimbulkan jumlah korban tentara Rusia yang signifikan, hal itu semakin mengurangi efektivitas tempur mereka secara keseluruhan," kata Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) dalam pembaruan intelijen militer terbarunya.
Pemahaman serupa diutarakan oleh pensiunan Laksamana Muda Inggris, Chris Parry.
Ia mengatakan Moskow memilih mengalihkan perhatiannya ke pertempuran yang lebih luas untuk Donbas.
Moskow berupaya merebut wilayah Donbass sambil mengepung pasukan Ukraina dan menyatakan kemenangan besar.
"Agenda Rusia sekarang bukan untuk menangkap tempat-tempat yang sangat sulit ini di mana Ukraina dapat bertahan di pusat-pusat kota," jelasnya.
Terlepas dari keuntungan Rusia di wilayah timur Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan kemajuan Moskow hanya akan bersifat sementara.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Facebook via CNN.com)
Dalam pesan video hariannya kepada bangsa, Zelensky mengatakan "penjajah terus melakukan segalanya untuk memiliki alasan untuk membicarakan setidaknya beberapa kemenangan".
"Tidak satu pun dari langkah-langkah ini akan membantu Rusia dalam perang melawan negara kita."
"Mereka hanya dapat menunda hal yang tak terhindarkan - waktu ketika penjajah harus meninggalkan wilayah kita."
"Khususnya Mariupol - kota yang terus melawan Rusia, terlepas dari semua yang dikatakan penjajah," tambahnya.
Sebelum pidato tersebut, citra satelit baru memperlihatkan apa yang tampak seperti ratusan kuburan massal di dekat Mariupol.

Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies pada 21 April 2022, menunjukkan gambaran umum kuburan massal di tepi barat laut Manhush, Ukraina (terletak sekitar 20 kilometer barat Mariupol) dan berdekatan dengan pemakaman desa yang ada, pada 3 April 2022. (SATELLITE IMAGE ©2022 MAXAR TECHNOLOGIES / AFP)
Vadym Boychenko, wali kota Mariupol, menuduh Rusia menyembunyikan kejahatan militer mereka di kotanya dengan diduga mengubur hingga 9.000 warga sipil Ukraina di kota Manhush.
Boychenko menyebut kekejaman Rusia di Mariupol sebagai "Babi Yar baru", mengacu pada pembantaian hampir 34.000 orang Yahudi Ukraina oleh Nazi pada tahun 1941.
"Jenazah orang mati dibawa dengan truk dan sebenarnya dibuang begitu saja di gundukan," kata salah satu ajudan Boychenko.