Perang Rusia Ukraina
Putin Klaim Ambisinya Berhasil Kuasai Mariupol, Begini Ejekan Zelensky: Hanya Bersifat Sementara
Presiden Rusia Vladimir Putin klaim kemenangan setelah Mariupol hancur lebur. Bukan Menyerah Zelensky lontarkan ejekan: Hanya bersifat sementara
Putin Klaim Ambisinya Berhasil Kuasai Mariupol, Begini Ejekan Zelensky: Hanya Bersifat Sementara
POS-KUPANG.COM - Presiden Rusia Valdimir Putin mengklaim kemenangan da menyebut ambisinya untuk menguasai Mariupol di Ukraina berhasil.
Namun klaim Putin itu langsung ditanggapi Presiden Ukraina Volodymir Zelensky.
Tanggapan Zelensky yang bernada ejekan menyebut kemenangan yang diklaim Moskow hanya bersifat sementara.
Pasalnya hingga kini Tentara Ukraina masih bertahan di Mariupol
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Khawatir Tak Bisa Kembali ke Rusia, Putin Larang Putrinya ke Luar Negeri
Dilansir Independent, selama hampir dua bulan pertempuran sengit di kota yang terkepung itu, pasukan Ukraina masih bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang terletak di tenggara pelabuhan.
Sekitar 1.000 warga sipil juga diperkirakan berada di sana, mencari perlindungan di jaringan terowongan bawah tanahnya.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis (21/4/2022), Presiden Rusia memerintahkan Menteri Pertahanannya, Sergei Shoigu, untuk hanya memblokade pabrik itu dan bukan menyerbunya.
"Blokir kawasan industri ini sehingga lalat tidak bisa melewatinya," kata Putin.
Ia juga memuji kerja Shoigu atas apa yang dia sebut sebagai operasi yang sukses untuk "membebaskan" kota.
"Tidak perlu masuk ke katakombe dan merangkak di bawah tanah melalui fasilitas industri itu," kata Putin.
Baca juga: Rusia Hantam Pabrik Baja Mariupol saat Video Mengerikan Menunjukkan Warga Sipil Berlindung di Bunker

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. (Handout / Mariupol City Council / AFP)
Namun, orang-orang Ukraina di lapangan menolak deklarasi kemenangan Putin.
Seorang tentara mengatakan kepada BBC, bahwa selama mereka masih di sana, Mariupol tetap di bawah kendali Ukraina.
Para pejabat Barat menyebut keputusan pemimpin Rusia untuk memblokade pabrik baja adalah untuk mengamankan pasukan Rusia untuk kemudian berperang di tempat lain di Ukraina timur.