Berita Nasional

Terseret Kasus Mafia Minyak Goreng, Inilah Profil Pemilik Pemilik Grup Wilmar Produsen Minyak Goreng

Korupsi Fantastis Minyak Goreng Seret Grup Wilmar, Inilah Dia Profil Pemilik Rantai Produsen Minyak Goreng Indonesia Itu

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG/BERTO KALU
Stok Minyak Goreng pada salah satu lapak pedagang di Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang.  

Selain sawit dan produk turunannya, perusahaan ini juga tercatat sebagai holding investasi.

Gurita bisnis Wilmar di Indonesia tak lepas dari peran sang pemiliknya, Martua Sitorus yang tercatat masih merupakan warga negara Indonesia.

Bersama dengan Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus mendirikan Wilmar pada tahun 1991.

Wilmar International Ltd pernah masuk sebagai perusahaan sawit terbesar dunia pada tahun 2018.

Awalnya, Grup Wilmar memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Sumatera Barat di bawah bendera PT Agra Masang Perkasa (AMP).

Area perkebunan kelapa sawit Wilmar kemudian merambah ke Sumatera Utara.

Dalam waktu relatif cepat, perkebunan sawitnya semakin menggurita di Indonesia hingga ratusan ribu hektare dan berada di atas lahan negara melalui skema hak guna usaha (HGU).

Di Indonesia, merek minyak goreng dari Wilmar adalah Fortune dan Sania.

Sementara untuk pasar global, perusahaan juga memiliki puluhan merek.

Majalah Forbes bahkan menjuluki Martua Sitorus sebagai Raja Minyak Sawit Indonesia.

Matua Sitorus sebagaimana dicatat Forbes memiliki kekayaan bersih sebesar 3 miliar dollar AS, sekaligus menempatkan pria berusia 62 tahun ini di urutan 1.034 orang terkaya di dunia.

Induk PT Wilmar Nabati Indonesia, yakni Grup Wilmar, bahkan dinobatkan sebagai produsen sawit terbesar di dunia.

Selain di Indonesia, perkebunan kelapa sawitnya juga berada di Malaysia.

Kemendag mencatat, induk perusahaan yang berbasis di Singapura ini menyumbang DMO minyak sawit sebesar 99,26 juta liter.

"Berdasarkan data Kementerian Perdagangan antara 14 Februari-8 Maret 2022, produksi terbesar berasal dari Wimar Grup dengan distribusinya sebesar 99,26 juta liter," ujar Mendag Lutfi pada Maret lalu.

Artikel Berita Nasional Lainnya

 

Artikel ini telah tayang di Intisari

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved