Berita Nasional

Pastor Yeheskiel Nyaris Terkena Peluru KKB Papua: 'Untung Saya Mundur Lalu Sandar di Tiang Gereja'

Pastor Yeheskiel Belau nyaris terkena tembakan anggota KKB Papua. Momen itu terjadi kala insiden baku tembak terburuk di Distrik Sagupa belum lama ini

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
Ilustrasi, Pastor Yeheskiel Belau nyaris terkena tembakan KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM - Sebuah video yang berisi baku tembak antara KKB Papua dan TNI Polri, kembali viral di media sosial.

Video yang viral tersebut memperlihatkan peristiwa saat warga berlarian menyelamatkan diri.

Tampak pula gambar upacara pemakaman seorang korban serangan kelompok garis keras di Papua.

Korban yang hendak dimakamkan tersebut, adalah Melkianus bocah ingusan yang belum genap berusia dua tahun.

Melkianus terkena timah panas saat terjadi insiden baku tembak antara KKB Papua dan prajurit TNI Polri pada malam hari.

Peristiwa naas itu terjadi saat KKB Papua tiba-tiba menyerang pos keamanan yang ada di Distrik Sagupa, Papua.

Lantaran kediaman Martinus berada di antara pos keamanan dan KKB Papua, maka keluarga itu tak pasrah terhadap keadaan.

Baca juga: Anggota DPR RI Buat Pernyataan Heboh Tentang KKB Papua: Gerombolan Itu Harus Ditumpas Demi Rakyat

bocah korban penembakan kkb papua
Bertianus Sondegau menggendong anaknya sebelum dimakamkan.

Berniat lari untuk menghindari aksi baku tembak itu, namun peluru berdesingan di sekitar mereka.

Oleh karenanya, Bertinus Sondegau, ayah Melkianus bersama istri, hanya tiarap untuk menghindari peluru.

Ketika suasana semakin mencekam di malam itu, tiba-tiba sang buah hati berteriak histeris gegara terkena timah panas.

Melihat itu, sang ayah dan ibu, langsung meneteskan air mata. Mereka tak kuasa melihat buah hatinya meregang nyawa di dalam pangkuan.

Namun ibarat untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, itulah suasana getir di malam itu.

Baik Bertianus Sendegau maupun istrinya hanya bisa menangis dan memasrahkan nasib hidup yang kini dialami.

Sebab, walau insiden baku tembak itu terhenti beberapa saat kemudian, tetapi momen tersebut tak ada gunanya sama sekali.

Terhentinya aksi tembak menembak itu, tak akan dapat mengembalikan jiwa Melkianus yang telah terbaring kaku di dalam rumah.

Hingga keesokan harinya, dengan tangan bergetar hebat, Bertinus Sondegau membawa anaknya untuk dimakamkan.

Hanya dengan balutan kain selimut penghangat tubuh, jasad bocah dua tahun itu dikebumikan dalam upacara pemakaman yang dipimpin Pastor Yeheskiel Belau.

Baca juga: Sedang Ambil Air di Bak Penampungan, Prajurit TNI Ini Ditembak KKB Papua, Satu Tewas, Satu Luka-Luka

Awalnya, peristiwa pilu malam itu dikira telah usai seiring terbitnya fajar di ufuk timur keesokan harinya.

Namun harapan itu bak mimpi di siang bolong. Karena fakta yang terjadi justeru lain.

pusara Melkianus korban penembakan KKB
Pusara Melkianus bocah yang menjadi korban KKB Papua.

Aksi baku tembak itu terjadi lagi, sehingga masyarakat pun berlarian mencari perlindungan ke dalam gereja.

Meski warga berlari dalam kepanikan, namun insiden baku tembak itu tidak terhenti.

Dari video yang viral di media sosial, warga terus berdatangan ke gereja untuk mendapatkan perlindungan.

Maklum, gedung gereja di Distrik Sagupa itu relatif besar, sehingga bisa menampung umat dalam jumlah yang banyak.

Tatkala kebanyakan umat telah berada di dalam gereja, Pastor Yeheskiel Belau berniat melihat sekilas situasi di luar gedung gereja.

Sang pastor itu lantas berjalan perlahan hingga akhirnya tiba di pintu depan gereja tersebut.

Saat sedang berdiri mengamati situasi di sekeliling gereja, tiba-tiba ia memilih untuk mundur dan sandar pada sebuah tiang besar di gereja tersebut.

Baca juga: Pura-Pura Rekrut Tenaga Kerja Untuk Perusahaan, Pria Ini Ternyata Cari Pemuda Jadi Tentara KKB Papua

Bak malaikat pelindung yang membisikan hal tersebut, itulah yang dialami oleh Pastor Yeheskiel.

Tatkala ia menyandarkan tubuhnya ke tiang gereja tersebut, tiba-tiba sebuah peluru menancap persis pada posisi saat sebelumnya ia berada.

Tangkapan kamera, masyarakat berlarian ke gereja menghindari baku tembak KKB Papua dan TNI.
Tangkapan kamera, masyarakat berlarian ke gereja menghindari baku tembak KKB Papua dan TNI. (POS-KUPANG.COM)

Sementara peluru lainnya rontok setelah mengenai dinding gereja St. Mikhael tersebut

Tak diketahui dari mana peluru itu berasal. Tapi diduga kuat timah panas tersebut bersumber dari senjata para pemberontak, KKB Papua.

Kisah tentang Pastor Yeheskiel yang nyaris tertembak di depan gereja itu diungkapkan oleh Bertinus Sondegau sebagaimana yang tersiar di video viral tersebut.

"Pastor Yeheskiel mundur pada saat yang tepat. Karena beberapa detik setelahnya, peluru melesat menyasar sang pastor. Untung sandar ke belakang tiang besar gereja," ujar Bertinus Sondegau.

Belakangan terungkap, bahwa peristiwa baku tembak itu terjadi di Distrik Sagupa, Papua.

Terungkap pula bahwa umat berlarian ke gereja untuk berlindung, merupakan saran aparat TNI Polri.

Sedangkan milisi KKB Papua tak menghiraukan kepanikan warga tersebut.

Mereka terus melepaskan tembakan yang dibalas juga dengan tembakan oleh TNI Polri.

Gereja tempat warga berlindung, merupakan Gereja St. Mikhael Sagupa.

Baca juga: Disergap Prajurit TNI, Anggota KKB Papua Ini Ngompol di Celana, Ternyata Mereka Tak Sepadan TNI

Pada saat itu, warga masuk ke dalam gereja kemudian duduk di bangku panjang dan yang lainnya duduk di lantai.

Warga mengungkapkan bahwa peristiwa baku tembak itu merupakan yang paling parah dibandingkan dengan insiden sebelumnya.

Karena itu, mereka mengungkapkan rasa traumanya atas kejadian yang mengerikan tersebut.

Kejadian semacam ini diharapkan tak terjadi lagi untuk hari-hari yang akan datang.

Sebab mereka menginginkan Papua yang damai, Papua yang aman, agar mereka bisa merenda hidup menjadiu lebih baik.

mobil bekas tembakan KKB Papua
Mobil ini terkena tembakan KKB Papua. Mobil ini diduga ditembak kelompok Egianus Kogoya.

Egianus Kogoya Tembak Mobil Satgas Cartenz

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan egianus Kogoya melakukan aksi penembakan terhadap mobil yang digunakan Satgas Operasi Damai Cartenz.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Nogolaid, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis 21 April 2022 kemarin.

Polisi menduga Egianus Kogoya menjadi dalang utama penyerangan mobil yang digunakan aparat Satgas Damai Cartenz itu.

Insiden penyerangan terjadi di Kampung Nogolaid, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dia mengatakan, tragedi itu terjadi saat tiga personel Satgas Operasi Damai Cartenz melakukan pemetaan untuk mengetahui keberadaan KKB di wilayah Kenyam.

"Sekitar pukul 12.53 WIT, personel berpapasan dengan KKB yang diduga kuat merupakan kelompoknya Egianus Kogoya dan kemudian anggota ditembaki," ujar Faizal di Jayapura, Jumat 22 April 2022.

Baca juga: Terjebak Siasat TNI, Penembak Jitu KKB Papua Tewas Tertembak, Sang Sniper Itu Ditembak Saat Menembak

Kontak senjata sempat pecah dengan jarak yang cukup dekat, sekira 20 hingga 30 meter.

Faizal menyebut, ada 29 bekas tembakan yang tertinggal di kendaraan roda empat yang digunakan personel Operasi Damai Cartenz.

Termasuk bekas tembakan di bagian ban.

"Syukur tidak ada anggota yang terluka, perkiraan anggota KKB berjumlah 20 orang," ungkapnya.

Faizal meyakini KKB di Nduga sudah semakin terjepit karena mereka melakukan serangan secara sporadis terhadap personel keamanan yang jumlahnya sedikit.

"Ini menunjukkan mereka panik karena personel minim pun mereka tembaki sebanyak itu," kata dia. (Frans Krowin/*)

Berita Lain Terkait KKB Papua

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved