Berita Rote Ndao Hari Ini
Kisah Dua ABK KM Kuda Laut Asal Hundihuk yang Selamat di Perairan Australia Hingga Tiba di Rote
Sampai sekitar jam 7 pagi, satu lagi meninggal. Mulai dari situ meninggalnya berturut-turut sampai tinggal kami 3 orang
Dijelaskan Melky, kala itu, dirinya bilang ke Habel Kanuk, kalau bisa mereka bertiga bertahan sampai besok. Tetapi belum sampai esok harinya di hari Senin, disebutkannya, puji Tuhan hari itu juga mereka mendapat pertolongan.
Baca juga: Bursa Transfer Pemain: Maung Datangkan Empat Pemain, Persib Bandung Berburu Pemain Baru Berkualitas
"Kami dibawa ke Darwin, karena kondisi juga sudah lemah saat itu. Ketika di rumah sakit, saya diberitahu oleh pihak rumah sakit, saya terkena Covid-19," katanya.
Bukan dirinya saja, diceriterakan Melky, ia serta Habel Kanuk langsung dikeluarkan oleh pihak rumah sakit dan karantina 10 hari di hotel. Setelah masa karantina selesai, dikeluarkan lagi mereka ke ruangan yang bebas. Dari situlah mereka berdua digabungkan satu kamar karena sudah tidak ada Covid-19.
"Nah di situ, sempat saya tanya ke Konsulat RI yang ada di Darwin, terus pak, kira-kira kami kapan dipulangkan?
Pak Konsulat jawab, sementara masih diproses, kita tunggu data-data dari Indonesia dulu. Seperti KTP, urus Paspor dan sebagainya," terang Melky.
"Terus mereka tanya balik kepada kami. Sudah vaksin apa belum? Saya beritahu, waktu itu sempat mau vaksin di kampung, cuma sementara saya ada pekerjaan, maka saya tidak jadi vaksin. Karena tim vaksin katakan, kalau sementara bekerja tidak bisa divaksin. Maka saya divaksin saat itu," lanjutnya.
Melky mengakui, soal perawatan medis di Australia yang bagus dan makan minum di Australia terjamin. Dikatakannya, total lamanya ia dan Habel di Darwin, Australia, yakni 20 hari.
"Kami berangkat dari Australia, hari Kamis, 14 April 2022, transit di Singapura, lalu ke Jakarta. Di Jakarta, saya dan Habel karantina selama 5 hari. Karena vaksinnya baru sekali. Kami harus karantina di Wisma Atlet," pungkasnya.
"Mereka (pihak Wisma Atlet) tanya kepada kami, kenapa penerbangannya tidak langsung ke Bali, sebenarnya bisa, hanya harus vaksin kedua dan ketiga. Kami baru vaksin pertama, jadi tidak bisa. Kalau saudara Riky Balu bisa, karena sudah vaksin kedua," sambungnya.
Hari Rabu, 20 April 2022, pagi dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, Melki dan Habel berangkat dari Jakarta dengan pesawat Batik Air dan tiba di Kupang. Dan sekitar pukul 16.00 Wita, mereka berdua tiba di Bandar Udara D. C. Saudale, Rote Ndao.
"Sebenarnya kami bertiga berangkat sama-sama. Saat mau penerbangan, penyakit dari saudara Riky Balu kumat lagi, ia langsung masuk ruang icu untuk mendapat perawatan medis lagi," kata Melky.
Menurutnya, ia dan Habel tidak tahu pasti, kapan Riky mau kembali, keadaannya bagaimana, karena ketika mereka berdua di Darwin, Riky di Brome dan masih dalam perawatan medis di Royal Perth Hospital. Mereka berdua terpisah dari Riky.
"Kami hanya berdoa untuk teman-teman yang adalah saudara saya, semoga Tuhan selalu memberikan mereka tempat terbaik. Karena musibah datang kita tidak tahu," tutup Melky.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang ABK KM Kuda Laut yang selamat, Habel Kanuk, sahabat Melki Giri, yang secara bersamaan dipulangkan dari Australia.
Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis, 21 April 2022 di rumahnya, Dusun Hundihuk Timur, Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao.
Sementara itu, saat berada di rumah Habel Kanuk, Kepala Desa Hundihuk, Yunus Modok, mengatakan bahwa mengatasnamakan masyarakat Hundihuk, dirinya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Australia.