Berita Flores Timur Hari Ini
Terduga Perekrut dan Dua Calon PMI Ilegal Asal Flores Timur Dipulangkan
Vero Langkamau yang disebut-sebut sebagai perekrut membantah pernyatataan tersebut.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA –Tiga calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Kabupaten Flores Timur berhasil dipulangkan setelah digagalkan keberangkatannya oleh kepolisian Makasar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Ketiga orang tersebut yakni Vero Langkamau yang diduga kuat sebagai perekrut, KK dan MM. Selain itu, terdapat juga tiga orang lainya yakni, PS, SK dan AK yang bukan Calon PMI.
Kedatangan mereka dijemput Sekertaris Dinas Tenaga dan Transmigrasi Kerja Flotim, Moh. Ikram, S.P, Kabid Bina Tenaga Kerja, Bartolomeus Y. Monteiro, SP, dan Fungsional Pengantar Kerja, Christianus K. Da Gomes.
Usai tiba di pelabuhan laut Larantuka, mereka langsung menjalani pemeriksaan di Polres Flotim.
Baca juga: Berani Berseberangan dengan Putin, Taipan Rusia Ini Kecam Pembantaian di Ukraina
Kepada wartawan, KK, salah satu calon PMI mengaku kepergianya untuk bekerja di luar negeri hanya bermodalkan KTP, KK dan surat vaksin. Pengakuan senada juga disampaikan MM. Keduanya mengaku diajak Vero Langkamau.
Vero Langkamau yang disebut-sebut sebagai perekrut membantah pernyatataan tersebut.
“Saya tidak ajak tapi mereka yang mau ikut saya ke Kuala Lumpur. KK, saya kenal karena dia itu nasabah saya di koperasi. Kalau MM saya kenal di susteran. Dari situ, kami saling curhat tentang kesulitan hidup. Saya ceritakan kalau saya mau cari kerja ke sana (Malaysia) kepada mereka lalu mereka mau ikut. Itu saja,” jelas Vero.
Ia mengaku, keberangkatan mereka di bawah koordinasi AM alias N. Bahkan, paspor dan dokumen lainnya dijanjikan AM akan diurus di Surabaya.
Baca juga: Suzuki Mobil Larantuka Gelar Customer Gathering Sebagai Bentuk Kecintaan Bagi Pelanggan
“Mudah-mudahan urusan di kepolisian bisa selesai sehingga kami bisa ke sana untuk bekerja dengan dokumen resmi,” tandasnya.
Sebelumnya, kepada wartawan via telepon, Minggu 10 April 2022, Vero mengaku bekerja di bawah jaringan seorang berinisial AM alias N asal Pulau Adonara. Ia bahkan, mengaku turut menjadi korban AM.
"Saya baru sekali merekrut orang dan semua dibawah perintah AM. Semua biaya dan surat-surat keberangkatan diurus oleh AM," ungkapnya.
Baca juga: Pesan Menyentuh Komandan Ukraina saat Terkepung di Pabrik Baja Mariupol: Ini Bisa Jadi yang Terakhir
Menurut dia, saat melakukan perekrutan ia sudah mengatakan ke Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) jika akan diberangkatkan ke Malaysia melalui Surabaya.
"Dari awal saya katakan ke mereka kalau mau ke Kualumpur, Malaysia tanpa melalui PJTKI. Saya juga ke Malaysia sebagai pekerja di panti jompo," ujarnya.
Ia mengaku semua dokumen CPMI untuk masuk ke negara Malaysia rencananya akan diurus di Surabaya atas perintah AM.
Informasi yang dihimpun, Vero Langkamau sendiri merupakan seorang guru dan karyawan di salah satu koperasi.
Ia disebut-sebut sudah beberapa kali mengirim CPMI melalui jalur gelap. (*)