HUT Kartini 2022
Semangat Juang Kartini-Kartini Muda di SPBU Larantuka
Remaja perempuan bisa mencontohi dan menjadikan idola sosok Kartini sebagai pahlawan emansipasi perempuan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Tanggal 21 April 2022, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan untuk pahlawan emansipasi wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini.
Meskipun R.A Kartini sudah berpulang, senang dan kegigihannya perlu tetap dipelihara oleh masyarakat, khususnya perempuan masa sekarang.
Remaja perempuan bisa mencontohi dan menjadikan idola sosok Kartini sebagai pahlawan emansipasi perempuan Indonesia.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gelombang Rossby Landa NTT, BMKG Imbau Waspadai Petir
Merayakan Hari Kartini, 21 April 2022, perempuan pekerja di SPBU 01 Larantuka, Kabupaten Flores Timur berbusana adat Lamaholot. Dengan pakaian khas Lamaholot, mereka terus bersemangat melayani masyarakat yang mengisi BBM di kendaraan.
Salah satu perempuan pekerja SPBU, Ita Atu (28) mengaku, pengenaan busana adat itu sebagai simbol penghormatan terhadap sosok Kartini yang telah memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.
"Ini cara kami menghormati Pahlawan Emansipasi Perempuan, R. A Kartini. Ini melambangkan perjuangan perempuan," ujar Ita.
Baca juga: HUT Kartini, Guru dan Anak TK Maria Ferari Maumere, Kompak Kenakan Busana Adat
Ia mengaku Kartini masa sekarang tidak sama dengan Kartini dahulu. Saat ini, kata dia, banyak kaum perempuan yang malas bekerja dan hanya berharap pemberian atau aset milik orangtua. Padahal, di dunia kerja saat ini, tak ada lagi adanya perbedaan perlakuan antara perempuan dengan kaum laki-laki
"Perempuan harus terus berjuang menghadapi hidup. Tak harus bermalas-malasan. Itulah Kartini sesungguhnya," katanya.
Sementara Direktur SPBU 01 Larantuka, Linda Monteiro mengatakan dalam rangka memperingati hari Kartini, setiap tahunnya perempuan-perempuan pekerja di SPBU selalu berbusana khas Lamaholot. Hal itu untuk menunjukkan bahwa perempuan tak lagi disebut kaum lemah.
Baca juga: Menu Buka Puasa Lengkap Dari Seluruh Nusantara di Kampoeng Ramadhan Aston Hotel Kupang
"Di SPBU, paling banyak laki-laki. Saat mengisi BBM, mereka dilayani perempuan. Ini bentuk nyata, bahwa perempuan bukan kaum lemah. Perempuan bisa sebagai pelayan publik melayani laki-laki," kata Linda.
Ia berpesan kepada perempuan masa kini agar terus mengasah kemampuan dan potensi diri untuk terus berjuang hidup, tanpa berharap ke kaum laki-laki. (*)