Perang Rusia Ukraina

Rusia Miliki Rudal Berkemampuan Nuklir, Putin Tebar Ancaman Terbaru Bagi Ukraina dan Sekutunya

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, uji coba rudal Sarmat akan membuat musuh-musuh Moskwa untuk berhenti dan berpikir.

Editor: Alfons Nedabang
ROSCOSMOS via AP PHOTO
Dalam foto yang dirilis oleh Roscosmos Space Agency Press Service pada Rabu, 20 April 2022, rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan dari Plesetsk di barat laut Rusia. 

POS-KUPANG.COM - Rusia memiliki rudal berkemampuan nuklir. Persenjataan terbaru yang diberi nama rudal balistik antarbenua (ICBM) atau Rudal Sarmat ini telah diuji coba pada Rabu 20 April 2022.

Rudal Sarmat untuk kali pertama diuji coba diluncurkan dari Plesetsk di barat laut Rusia dan mengenai sasaran di semenanjung Kamchatka, hampir 6.000 kilometer jauhnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, uji coba rudal Sarmat akan membuat musuh-musuh Moskwa untuk berhenti dan berpikir.

Dilansir Reuters, Sarmat telah dikembangkan selama bertahun-tahun lamanya. Peluncuran rudal tersebut terjadi saat ketegangan geopolitik sangatlah tinggi.

Vladimir Putin mengatakan, rudal tersebut memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern.

“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka untuk berpikir untuk mencoba mengancam negara kita,” ujar Vladimie Putin.

Baca juga: Sebar 20 Ribu Tentara Bayaran, Rusia Target Rebut Donbas Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu bahwa Sarmat diluncurkan dari peluncur bawah tanah pukul 15.12 waktu Moskwa.

Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan, pasukan nuklir Rusia akan menerima pengiriman rudal terbaru tersebut pada musim gugur tahun ini.

Jack Watling dari lembaga think-tank RUSI di London mengatakan, ada unsur sikap dan simbolisme dalam peluncurkan rudal Sarmat.

Pasalnya, peluncuran rudal tersebut kurang dari tiga pekan sebelum parade Hari Kemenangan tahunan di mana Rusia kerap memamerkan senjata terbarunya.

“Waktu pengujian mencerminkan keinginan Rusia untuk menunjukkan sesuatu sebagai pencapaian teknologi menjelang Hari Kemenangan, pada saat banyak teknologi mereka belum memberikan hasil yang mereka inginkan,” kata Watling.

Sementara itu, Douglas Barrie dari International Institute for Strategic Studies menuturkan bahwa peluncuran itu merupakan tonggak penting bagi Rusia setelah bertahun-tahun tertunda karena masalah pendanaan dan tantangan desain.

Dia menambahkan, lebih banyak tes akan diperlukan sebelum Rusia benar-benar dapat menempatkan Sarmat sebagai pengganti rudal SS-18 dan SS-19 yang sudah tua.

Baca juga: 191 Imam Gereja Rusia di Ukraina Serukan Dunia Ortodoks Kutuk Invasi dan Adili Patriark Kirill

Barrie berujar, kemampuan Sarmat untuk membawa 10 atau lebih hulu ledak menimbulkan tantangan bagi sistem radar dan pelacakan berbasis darat dan satelit.

Kehebatan Rudal Sarmat

Rudal Sarmat berhasil diuji coba pada Rabu 20 April 2022 menurut Presiden Vladimir Putin. Sarmat adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) baru milik Rusia yang mampu membawa muatan nuklir.

Menurut Vladimir Putin, rudal Sarmat Rusia akan membuat musuh Kremlin berpikir dua kali.

Rudal Sarmat yang dijuluki Satan 2 oleh analis Barat adalah salah satu rudal generasi terbaru Rusia yang disebut Vladimir Putin tak terkalahkan, bersama rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard.

Bulan lalu Rusia mengatakan, telah menembakkan rudal Kinzhal kali pertama dalam peperangan untuk menyerang sasaran di Ukraina.

"Saya mengucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat," kata Vladimir Putin kepada tentara dalam sambutan yang disiarkan televisi pada Rabu, dikutip dari AFP.

"Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka, yang dalam panasnya retorika agresif, mencoba mengancam negara kita, berpikir dua kali," lanjut Vladimir Putin.

Baca juga: Berani Berseberangan dengan Putin, Taipan Rusia Ini Kecam Pembantaian di Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, uji coba rudal Sarmat berhasil dilakukan di kosmodrom Plesetsk, Rusia utara.

Menurut Kemenhan Rusia, rudal Sarmat membawa hulu ledak pelatihan ke tempat uji coba Kura di semenanjung Kamchatka, Timur Jauh Rusia.

Rudal Sarmat sebagai ICBM superberat dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti-rudal dengan fase dorongan awal yang singkat, sehingga sulit dilacak oleh musuh.

Dengan berat lebih dari 200 ton dan mampu mengangkut banyak hulu ledak, Putin mengatakan rudal Sarmat dapat mengenai target apa pun di Bumi.

Dikutip dari Associated Press Putin juga mengeklaim, rudal Sarmat tidak memiliki analog asing dan mampu menembus pertahanan rudal prospektif.

Militer Rusia sebelumnya mengatakan, kendaraan hipersonik Avangard dapat berpasangan dengan rudal Sarmat.

Menurut militer Rusia, Avangard mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan bermanuver tajam ke sasaran untuk menghindari perisai rudal musuh.

"Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terpanjang di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita," ujar Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Inggris Tuduh Rusia Langgar Konvensi Jenewa, Kondisi Tahanan Menyedihkan

Bukan Ancaman

Rusia meluncurkan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir terbarunya, Sarmat, pada Rabu 20 April 2022.

Menurut militer Rusia, peluncuran ICBM berkemampuan nuklir tersebut dilakukan pada pukul 15:12 waktu Moskwa dari kosmodrom Plesetsk.

“Peluncuran ini adalah yang pertama dalam program uji coba pemerintah. Setelah program uji coba selesai, sistem rudal Sarmat yang diuji akan menjadi bagian dari pasukan rudal strategis,” kata militer Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ICBM Sarmat tidak akan ada bandingannya di dunia untuk waktu yang lama.

Dia menambahkan, kehadiran Sarmat akan membuat mereka yang berusaha mengancam Rusia berpikir dua kali. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan AS yang berkantor di Pentagon merespons dengan santai peluncuran rudal terbaru rusia tersebut.

Baca juga: Perang Rusia dan Ukraina Fase Kedua Dimulai , Pertempuran Hebat Pecah di Donbas

Dilansir DW, Pentagon mengatakan bahwa mereka tidak menganggap uji coba rusal Sarmat merupakan ancaman bagi AS dan sekutunya.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, Washington telah diberitahu tentang uji coba tersebut, sesuai kewajiban perjanjian nuklir dengan Rusia.

Kirby menambahkan bahwa uji coba rudal Sarmat tersebut tidaklah mengejutkan.

Dilansir Reuters, Sarmat telah dikembangkan selama bertahun-tahun lamanya. Peluncuran rudal tersebut terjadi saat ketegangan geopolitik sangatlah tinggi.

Jack Watling dari lembaga think-tank RUSI di London mengatakan, ada unsur sikap dan simbolisme dalam peluncurkan rudal Sarmat.

Pasalnya, peluncuran rudal tersebut kurang dari tiga pekan sebelum parade Hari Kemenangan tahunan di mana Rusia kerap memamerkan senjata terbarunya.

“Waktu pengujian mencerminkan keinginan Rusia untuk menunjukkan sesuatu sebagai pencapaian teknologi menjelang Hari Kemenangan, pada saat banyak teknologi mereka belum memberikan hasil yang mereka inginkan,” kata Watling. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved