Berita Sumba Tengah Hari Ini
Perwakilan Kedubes Inggris Sebut dari Tanah Sumba Lahir Ide Program Mentari
Semua berjalan baik dan terbuka akan kebutuhan listrik sehingga mendorong pihaknya berbuat bagi masyarakat Sumba
Penulis: Petrus Piter | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIBAKUL - Perwakilan Kedutaan Inggris, David Lutman, mengatakan, baru dua kali datang ke Sumba, dan Justru dari kunjungannya itu, lahir ide program mentari (menuju transisi energi rendah karbon Indonesia).
Hal itu karena orang Sumba itu baik ketika diajak berdiskusi tentang kebutuhan listrik dan menjadi bahan bagi kami berdiskusi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta dan kementerian terkait lainnya bagaimana membangunnya sesuai keahlian di Kementerian ESDM.
Semua berjalan baik dan terbuka akan kebutuhan listrik sehingga mendorong pihaknya berbuat sesuatu bagi masyarakat Sumba. Karena itu, ia merasa terhormat dan bangga mendapat undangan datang ke Sumba.
Baca juga: Kebutuhan Produk Turunan Kriya di Labuan Bajo Meningkat
Menurut David, kehadiranya adalah untuk secara langsung menyampaikan terima kasih banyak kepada bupati, wakil bupati, pemerintah Sumba Tengah secara umum dan masyarakat Sumba Tengah atas kesediaan membangun komunikasi dan kerjasama selama ini.
Sehingga, lanjutnya, bersepakat pelaksanaan program Mentari pertama berupa pembangunan PLTS terjadi di Desa Mata Redi, Kecamatan Katikutana, Sumba Tengah sebagi pilot project pembangunan program Mentari di Indonesia
Lebih lanjut, ia mengatakan, ide ini lahir dari kebutuhan komunitas dan pihaknya berupaya bagaimana menjawab kebutuhan komunitas dengan membangun kesepakatan bersama dengan masyarakat, pemerintah daerah Sumba Tengah dan Kementerian ESDM mewujudkan program menjawab kebutuhan masyarakat tersebut.
Baca juga: Begini Instruksi Mendag Lutfi Setelah Dirjen Kemendag Jadi Tersangka
Baginya, program ini hanya awal saja sehingga diharapkan dapat mengambil pelajaran dan informasi banyak yang dipetik dari program ini untuk dikembangkan lebih lanjut berdasarkan hubungan relasi yang dimilikinya baik dengan pemerintah daerah Sumba Tengah maupun Kementerian ESDM.
Berdasarkan pengalaman pelaksanaan program Mentari pertama disini yakni pembangunan PLTS dan pendampingan ekonomi produktif masyarakat dengan memanfaatkan energi listrik yang tersedia, pihaknya dapat mereflikasi program ini atau program lainnya disini atau di daerah lainnya di indonesia.
Hal ini menjadi tantangan untuk menjawab persoalan secara nasional. Dan program Mata Redi merupakan langkah pertama dan sangat penting menjadi kunci untuk melaksanakan program yang sama disini atau di daerah lainnya di indonesia.
Baca juga: Panen Jagung Perdana Bersama Warga di Nitakloang, Ini Pesan Bupati Sikka
Untuk itu ia mengajak kerjasama semua elemen demi mensukseskan program Mata Redi yang menjadi pilot projcet pelaksanaan program Mentari pertama di indonesia.(*)