Berita Manggarai Barat Hari Ini

Umat Paroki Roh Kudus Labuan Bajo Doakan Wisatawan yang Meninggal di Air Terjun Cunca Wulang

jenazah korban yang berprofesi sebagai guide di Labuan Bajo itu ditemukan dalam gua yang berada di bawah Air Terjun Cunca Wulang. 

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Suasana misa pertama Jumat Agung di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Jumat 15 April 2022.  

Pihaknya berharap, setiap korban yang berwisata di destinasi wisata Air Terjun Cunca Wulang dipandu oleh pramuwisata lokal (local guide) dan mengikuti arahan atau petunjuk yang ada. 

Sebab, lanjut dia, diketahui korban bersama rekannya tidak melaporkan kunjungan ke Pos Jaga Air Terjun Cunca Wulang. 

"Kami sangat berharap wisatawan yang ke Cunca Wulang dipandu oleh pramuwisata lokal (local guide) dan mengikuti arahan atau petunjuk dari local guide tersebut," katanya. 

Terpisah, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengungkapkan dukacita mendalam kepada keluarga korban atas kejadian tersebut. 

"Kami turut berdukacita kepada keluarga yang ditinggalkan," katanya saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Kamis 14 April 2022.

Pihaknya akan berembuk bersama Pemerintah Daerah Manggarai Barat dan stakeholder lainnya terkait kejadian tersebut. 

"Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan di destinasi adalah prioritas. Menindaklanjuti ini, kami akan segera berembuk bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dan stakeholder untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Shana. 

Shana menilai, sangat penting untuk memperketat pos tamu dan pendataan kunjungan, pembekalan pengetahuan dan kapasitas pemandu lokal, emergency briefing standar, penyediaan fasilitas K3 di destinasi, serta penerapan protokol keselamatan yang konsisten oleh pengelola daya tarik wisata.

"Kami juga mengimbau kepada setiap wisatawan yang berkunjung untuk wajib melapor ke pos yang sudah tersedia di destinasi Wisata Cunca Wulang, karena pendampingan oleh pemandu lokal yang lebih paham tentang daya tarik wisata terkait sangat diperlukan. Wisatawan juga harus mematuhi peraturan-peraturan yang sudah didesain sedemikian rupa untuk meminimalisir resiko kecelakaan," jelasnya. 

Sementara itu, lanjut Shana, secara institusi BPOLBF pada tahun 2020 lalu berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga telah melaksanakan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Super Prioritas. 

Protokol Keamanan dan Keselamatan, kata Shana, harus menjadi koridor pengelolaan destinasi, termasuk daya tarik wisata di dalamnya. 

"Kesiapan instansi untuk penanganan kedaruratan tentunya juga harus diimbangi dengan kewaspadaan wisatawan sehingga ke depan kejadian kecelakaan dapat diminimalisir dan tertangani dengan baik dan cepat," katanya. (*) 

Berita Manggarai Barat Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved