Berita NTT Hari Ini
HIPMI NTT Bantu Produk UMKM Asli NTT Go International
Semua itu dengan harapan UMKM di NTT semakin naik kelas, dan juga potensi pariwisata kita semakin di kenal banyak orang

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusahan Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi NTT, berkomitmen untuk terus mendorong dan mengembangkan produk UMKM asli NTT, dapat Go Internasional.
Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan Ketua BPD HIPMI NTT, Muhammad Iksan Darwis adalah mengikutsertakan produk unggulan UMKM NTT pada ajang Bisnis Macthing di Singapura yang telah berlangsung pada Rabu 13 April 2022.
Di sini, sederet produk unggulan UMKM NTT dipasarkan di HAO Mart, salah satu supermarket terbesar di Singapura.
Muhammad Iksan Darwis mengatakan, dalam kunjungannya ke Singapura ia membawa produk asli UMKM NTT yang diproduksi dengan bahan dasar daun kelor moringa yang diolah menjadi teh kelor, biskuit kelor, dan jagung dengan daun kelor.
Baca juga: PPKM Level 1, Kota Kupang Masih Rawat 38 Pasien Covid-19
"Ada juga coklat Sumba Ghaura, sedotan rumput dan kopi Bajawa, " kata Iksan Darwis saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Jumat 15 April 2022 malam.
Ia menambahkan, Bisnis Matching merupakan kegiatan yang di inisiasi oleh BPP HIPMI dan mengikutsertakan seluruh Ketua BPD HIPMI se Indonesia.
"Kegiatan di Singapura ini bertujuan untuk memperkenalkan dan saling tukar informasi bisnis antar seluruh pengusaha muda dari 34 provinsi di Indonesia untuk bersinergi, berkolaborasi memajukan lini bisnis dan usaha di masing-masing daerah, " jelas Iksan Darwis.
Bisnis Matching ini merupakan upaya BPP HIPMI dibawah komando Mardani H. Maming untuk terus mendorong kemajuan UMKM dan para pengusaha muda seluruh Indonesia agar dapat naik kelas dan mampu bersaing dengan pengusaha besar lainnya.
Baca juga: Misa Jumat Agung di Gereja Santa Maria Assumpta Kota Kupang Dilaksanakan Enam Kali
Selain mempromosikan produk UMKM, lanjut dia, pada kesempatan itu ia juga mencoba mempromosikan keanekaragaman objek wisata yang ada di 12 Kabupaten/Kota di NTT.
"Semua itu dengan harapan UMKM di NTT semakin naik kelas, dan juga potensi pariwisata kita semakin di kenal banyak orang, " pungkasnya.
Untuk diketahui, Bisnis Matching ini menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi yang disampaikan di hadapan seluruh kepala daerah dalam pertemuan di Bali pada bulan Maret 2022 lalu.
Saat itu presiden menginstruksikan agar kementrian atau Lembaga dapat memaksimalkan hasil produk UMKM dengan membeli produk UMKM sebesar 40 persen (*)