KKB Papua

Pontang Panting Bawa Bahan Makanan Ke Tengah Hutan Papua, Anggota KKB Joni Botak Ini Malah Ditangkap

Kisah hidup kelompok bersenjata (KKB) di tengah hutan belantara Papua, ternyata sangat menyedihkan. Mereka punya stok bahan makanan amat terbatas.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
penampakan kelompok kriminal bersenjata di Papua. Sampai saat ini kelompok kriminal tersebut tak henti-hentinya menebar ancaman dan teror kepada masyarakat sipil. Mereka juga sering menyerang aparat bersenjata TNI Polri. 

Bahkan dilatih juga bagaimana caranya menebar teror ke tengah warga sipil.

Dalam latihan militer ala KKB tersebut, para pemuda tidak memegang senjata api.

Para pemuda itu hanya memegang senjata tradisional, baik busur dan anak parah, parang maupun tombak.

Dari video yang beredar di media sosial, tak diketahui di wilayah mana latihan militer ala KKB Papua tersebut dilaksanakan.

Tapi latihan itu dilaksanakan pada pagi hari sebelum matahari terbit dan saat sore hari menjelang matahari terbenam di ufuk barat.

Untuk diketahui, Egianus Kogoya merupakan sosok pemuda yang paling ditakuti.

Walau masih muda, Egianus Kogoya merupakan pimpinan KKB yang paling disegani.

Bahkan di kalangan kelompok separatis di wilayah Papua dan Papua Barat, KKB Egianus Kogoya memiliki persediaan senjata yang lebih banyak dan lebih canggih.

Hal itu diketahui dari setiap aksinya selalu menggunakan senjata jenis baru.

Salah satunya tatkala menyerang pos marinir di Papua. Penyerangan itu diduga dilakukan oleh KKB Egianus Kogoya.

Sebab saat itu, pos marinir itu diserang dengan bom yang ditembak dengan senjata pelontar granat.

Kapolda Papua, Irjen Pol Matius D Fakhiri mengungkapkan bahwa serangan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya.

Pasalnya, peralatannya adalan bom yang ditembakkan ke pos marinir menggunakan senjata pelontar granat.

Jenis persenjataan seperti itu kemungkinan hanya dimiliki oleh KKB Egianus Kogoya.

Dan, senjata tersebut diduga digunakan sendiri oleh Egianus Kogoya.

Artinya, serangan ke pos marinir itu dipimpin langsung oleh sang panglima KKB Papua Nduga.

Dalam peristiwa tersebut, dua anggota marinir tewas merenggang nyawa.

Baca juga: Gerilyawan KKB Papua Hadang Prajurit TNI di Tepi Sungai, Usai Menembak Lalu Sembunyi di Balik Lubang

Dari dua korban tersebut, satunya adalah putera NTT dan satunya lagi komandan pos marinir tersebut.

Beberapa hari pasca serangan tersebut, Egianus Kogoya melakukan menuver baru dengan melaporkan ke PBB dan Amerika Serikat bahwa TNI Polri menyerang markas KKB di Nduga.

Melalui Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Jenderal Egianus Kogoya menuding TNI Polri menyerang markannya di Nduga.

Dia menyebutkan bahwa TNI Polri melemparkan sejumlah granat ke markas KKB Papua dan kompleks perumahan warga sipil.

Menurut Egianus Kogoya, dalam serangan tersebut, banyak warga sipil yang meninggal dunia.

Namun tudingan Egianus Kogoya itu dinilai asal bicara. Pasalnya Jenderal KKB Papua itu tak memiliki bukti tentang serangan tersebut.

Tukang Ojek Ditembak Mati: Apa Salah Kami KKB?

Seorang tukang ojek di Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, tewas ditembak anggota KKB.

Tukang ojek tersebut bernama Salena Lolo (25) warga Papua asal Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Pria yang bekerja sebagai tukang ojek dan buruh bangunan itu ditembak bersama rekannya bernama Sauku Daeng Paewa yang kini masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Keduanya ditembak KKB Papua di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa 12 April 2022.

Atas peristiwa tersebut, rumah duka keluarga Saleno yang berada di Dusun Balambang, Lembang Bangunlipu, Kecamatan Balusu, Toraja Utara, diselimuti duka yang mendalam pada Rabu 13 April 2022 sore.

Keluarga Dusun Balambang, Lembang Bangunlipu, Kecamatan Balusu, Toraja Utara, Sulawesi selatan, pada Rabu 13 April 2022 sore diselimuti duka yang mendalam.

Kejadian penembakan tersebut membuat keluarga terpukul saat melihat foto putra ketujuhnya itu terbujur kaku setelah ditembak KKB.

Saleno tertembak di bagian rusuk sebelah kanan dan dinyatakan tewas di tempat.

Sementara Sauku Daeng Paewa mengalami luka tembak di bagian kepala dan dinyatakan dalam keadaan kritis.

Ayah korban, Apten Lolo mengatakan kejadian yang menimpa anaknya sudah diketahui oleh sejumlah keluarga, namun pada saat di sebuah pesta keluarga kabar itu disampaikan.

Adalah istri Apten Lolo yang menangis sepanjang jalan saat berbalik menuju ke rumah, membuat Apten keheranan.

“Keluarga belum kasi tahu waktu di pesta. Setelah mamanya menangis di jalan, saya bilang ada apa sebenarnya. Kecurigaan saya ada kejadian di belakang rumah."

"Setelah saya sampai di rumah, saya bertanya lagi ada apa sebenarnya. Mamanya bilang anak kami tertembak di Papua,” kata Apten, Rabu 13 April 2022 sore.

“Apa salah anak kami, anak kami ditembak orang tidak bertanggung jawab, padahal dia hanya mencari nafkah untuk kami di sini,” keluh Apten lirih.

Salah seorang saudara korban, Imma mengatakan sebelum ditembak ia sempat berkomunikasi melalui sambungan telepon

“Sekitar jam 07.00 Wita, kami masih komunikasi. Dia sempat menanyakan kami sekeluarga, bahkan sempat saya minta diisikan pulsa dan Saleno mengiyakan. Namun ia bilang mengojek dulu antar penumpang baru beli pulsa,” ujar Imma.

Beberapa jam kemudian Saleno tidak ada kabar atau hilang kontak, sehingga keluarga menghubungi lewat kerabatnya.

“Kami justru mendapat kabar bahwa Saleno meninggal ditembak oleh KKB, mama pun langsung menangis,” tutur Imma.

Rencananya, jenazah Saleno Lolo akan dipulangkan ke kampung halamannya di Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya diberitakan, KKB kembali berulah dengan melakukan aksi penembakan di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Selasa 12 April 2022.

Dua tukang ojek yang baru selesai mengantar penumpang menjadi korban. Salah satunya tewas di tempat.

"Hari ini sekitar jam 10.00 WIT, tepatnya antara wilayah Gurage dan Tinggi Nambut, terjadi penembakan terhadap dua tukang ojek yang mengakibatkan satu orang meninggal berinisial SL," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri, di Jayapura, Selasa.

Baca juga: Tampang Pimpinan Perang KKB Papua di Tengah Hutan, Kumpulkan Pasukan Bersenjata Api

Sementara tukang ojek lainnya, SDP, mengalami luka rekoset di bagian kepala. Fakiri memastikan, saat ini kedua korban sudah dievakuasi ke RSUD Mulia.

Mengenai pelaku penembakan, Fakiri menyebut pelakunya adalah kelompok yang beberapa tahun sebelumnya aktif melakukan aksi kriminal di Tinggi Nambut.

"Ini masih kelompok lama yang sebelumnya mereka bergeser ke Puncak, mereka masih di bawah komando Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen," kata dia.

Fakiri pun telah memerintahkan Kapolres Puncak Jaya untuk segera membangun komunikasi dengan Bupati Puncak Jaya guna mengatasi masalah tersebut. Karena selama dua tahun terakhir daerah tersebut cukup kondusif.

"Ya kejadian ini sangat disayangkan karena terjadi di daerah yang selama dua tahun ini cukup kondusif," kata Fakiri.

Dikira Mata-Mata Polisi

Kelompok separatis di Papua mengakui telah menembak dua tukang ojek di Puncak Jaya, Papua, Selasa 12 April 2022.

Juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom menyebut pihaknya bertanggungjawab dalam insiden penembakan yang menyebabkan seorang tukang ojek meninggal dunia.

"Ya, Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni and Major General Lekagak Telenggen sebagai Komandan Operasi Umum bertanggung jawab atas penembakan itu," singkatnya, Selasa 12 April 2022 malam.

Sebby menuding kedua tukang ojek korban penembakan sebagai intelijen TNI-Polri.

Alasannya, TPNPB sebelumnya telah mengeluarkan ultimatum kepada warga non-Papua untuk segera meninggalkan daerah rawan konflik bersenjata di wilayah pegunungan Papua.

"Itu Daerah perang. Kami sudah larang bahwa orang immigrants Indonesia tinggalkan wilayah perang, tapi mereka masih saja ke wilayah perang, maka otomatis mereka adalah agen intelejen TNI-Polri," katanya.


Diberiktakan sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata (KKB), sebutan polisi bagi TPNPB-OPM, kembali menebar teror di Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Mereka menembak dua tukang ojek di Distrik Tingginambu, Selasa 12 April 2022 pagi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyebut, penembakan terjadi di Kampung Lumbuk, pukul 10.00 WIT.

Akibatnya, tukang ojek bernama Soleno Lolo asal Toraja, meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian rusuk kanan.

Sementara rekannya, Sauku DG Paewa asal Makassar mengalami luka tembak dibagian kepala.

Kondisinya kritis dan tengah mendapatkan perawatan medis di RSUD Mulia.

"Korban meninggal dunia masih menunggu pihak keluarga apakah diterbangkan kekampung halaman atau dimakamkan di Puncak Jaya," ujar Kamal dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa siang.

Kamal mengatakan, KKB menembak kedua korban saat berkendara.

Usai mengantarkan penumpang, keduanya diadang di tengah jalan.  (frans krowin/tribunpalu.com)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved