Berita Kota Kupang Hari Ini

Pesan Romo Andreas Sika, Pr Pada  Perayaan Jumat Agung di Stasi St. Kristoforus Matani

Seluruh rangkaian perayaan Ekaristi berjalan penuh hikmat dan dijaga Orang Muda Katolik (OMK) Stasi dan anggota THS-THM.

Penulis: Edi Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM, EDI HAYONG
Umat Katolik di Stasi St. Kristoforus Matani, Penfui Timur secara khusus mengikuti perayaan Ekaristi Jumat Agung, Jumat 15 April 2022 petang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perayaan Ekaristi Jumat Agung di Kapela St. Kristoforus Matani, Desa Penfui Timur, Kabupaten Kupang, Jumat 15 April 2022 berjalan aman dan lancar.

Pada perayaan Ekaristi yang dipimpin Romo Andreas Sika, Pr ini ada 3 pesan yang disampaikan dalam homilinya.

Romo Andreas meminta agar umat Katolik wajib menjaga persaudaraan dalam keluarga dan lingkungan sekitar, percayalah bahwa Kematian Yesus membawa pengampunan dan umat diajak untuk rajin ke gereja.

Disaksikan POS-KUPANG.COM, perayaan Ekaristi dimulai tepat Pukul 15.00 Wita dipadati ratusan umat.

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Korban Tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang

Kehadiran umat yang membludak membuat kursi yang disiapkan panitia Paskah tidak cukup menampung. Sehingga umat terpaksa berdiri sepanjang perajaan.

Seluruh rangkaian perayaan Ekaristi berjalan penuh hikmat dan dijaga Orang Muda Katolik (OMK) Stasi dan anggota THS-THM.

Romo Andreas dalam homilinya menekankan bahwa dalam pekan Paskah umat Katolik telah mempersiapkan diri untuk merayakan Tri Hari Suci.

Baca juga: Ditekan Agar Bujuk Rusia Akhiri Perang di Ukraina, China Tolak Mentah-mentah Permintaan AS

Umat  berdoa dan mengucap syukur atas Rahmat yang telah diberikan Tuhan dalam ziarah hidup dan mempersembahkan suka dan duka pada Yesus Kristus.

Pada perayaan Jumat Agung, kata Romo Andreas, umat mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus yang rela mengorbankan nyawanya untuk menebus dosa umat manusia.

"Ada tiga pesan yang mau saya sampaikan. Pertama, umat Katolik wajib menjaga persaudaraan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Kedua,  percayalah bahwa Kematian Yesus membawa pengampunan dan Ketiga, umat diajak untuk rajin ke gereja," tegas Romo Andreas.

Baca juga: Finlandia dan Swedia Berencana Gabung NATO, Rusia Ancam Bakal Luncurkan Senjata Nuklir

Pada perayaan Ekaristi inipun, umat di stasi ini dibagi dalam beberapa titik untuk mengecup Salib Yesus.

Tradisi penciuman dan pengecupan salib Yesus bermakna merupakan suatu penghormatan umat Katolik terhadap pengorbanan Yesus Kristus yang wafat disalib untuk menebus dosa umat manusia.(*)

Berita Kota Kupang Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved