Paskah 2022
Logu Senhor di Sexta Vera Asal Portugis 422 Tahun Lalu Kembali Dirayakan di Kampung Sikka
Logu Senhor artinya berjalan menunduk di bawah Salib Yesus yang diletakkan di atas sebuah tandu diusung empat petugas pengusung.
Sebagai hadiah kepada Gubernur Malaka, ia menyerahkan emas dan wewangian yang dalam Bahasa Sikka disebut "ambar menik" atau muntahan ikan paus.
Sebaliknya, Gubernur Malaka menghadiahkan Salib Senhor, Patung Meninu (Patung Kanak-kanak Yesus sebagai Raja), Tugur Griang (panji yang bergambar orang kudus), Regalia kerajaan dan sejumlah batang gading berukuran besar dan sedang.
Pada tahun 1600, Moang Lesu kembali ke Kampung Sikka bersama seorang guru agama berkebangsaan Portugis bernama Agustino Morenho.
Di Kampung Sikka, Agustinho Morenho menyelenggarakan upacara pengukuhan kembali Moang Lesu menjadi Raja Sikka.
Semenjak itu, Agustinho Morenho mulai mengajar iman Katolik kepada keluarga Raja Sikka.
Dia juga memimpin upacara Liturgi Gereja termasuk Liturgi Logu Senhor pada hari raya Jumat Agung yang dalam Bahasa Sikka, Sexta Vera.
Sejak itulah upacara Logu Senhor dilaksanakan setiap tahun pada perayaan Jumat Agung.
Prosesi Logu Senhor sempat ditiadakan oleh para imam Jesuit yang menjadi Pastor Paroki Santo Ignatius Loyola Sikka.
Namun, atas kesepakatan umat dan persetujuan pastor paroki, maka Logu Senhor kembali dilaksanakan.
Pada perayaan Jumat Agung, 15 April 2022 Logu Senhor digelar lagi di Kampung Sikka, setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19.
Kehadiran umat Katolik dibatasi tidak seperti perayaan tahun 2019 yang dihadiri sekitar 11.000 umat Katolik dari berbagai penjuru Indonesia.