NTT Mini ada di Dekranasda, Julie Laiskodat Dorong Semua Desa Tumbuhkan UMKM

Semua potensi dari 22 kabupaten/kota ada di Dekranasda Provinsi NTT. Dekranasda NTT jadi one stop shopping dan bisa dikunjungi masyarakat umum.

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Gerardus Manyela
POS KUPANG.COM
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat saat menjelaskan potensi masing-masing kabupaten/kota yang standnya ada di Dekranasda, Sabtu (9/4/2022) 

Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Gerardus Manyela

POS KUPANG.COM, KUPANG - Anda ingin mengetahui potensi di setiap kabupaten/kota di NTT tapi keterbatasan dana? Datang saja di Dekranasda Provinsi NTT, Jalan Soekarno Hatta, Kota Kupang. Di sini tersedia stand  dari 22 kabupaten/kota lengkap dengan potensinya, baik wisata budaya maupun wisata alam. Di setiap stand  tersedia tenun ikat dan layar televisi yang menayangkan destinasi wisatanya.

Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang ditemui POS Kupang & POS KUPANG.COM di kantor Dekranasda NTT, Sabtu (9/4/2022), mengatakan, sejak 2019 dirinya menata Dekranasda tidak hanya menjadi kantor atau tempat pameran saja. Dirinya ingin menampilkan seluruh NTT punya keunggulan, ada anyaman, tenun ikat, dan lain-lain. Dekransda menjadi one stop shopping-nya NTT.

Dekranasda wajib melahirkan UMKM. Dan, dirinya berusaha melahirkan UMKM, apalagi NTT kekurangan lapangan kerja, palingan ASN tapi kuotanya terbatas. Andalannya menjadi tenaga kerja ke luar negeri dan pulang menjadi mayat. "Ini kita tidak rela," kata Julie.

Dekranasda terus mendorong semua potensi yang dimiliki setiap daerah harus diolah dan ditumbuhkan oleh UMKM.

Baca juga: Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat: Berani Memakai Mahkota, Komit Dulu Dengan Saya 

"Saya berusaha untuk melahirkan UMKM. Puji Tuhan dalam perjalanan tahun 2020 dan 2021 sudah hampir 500 UMKM yang dibina Dekranasda, tapi saya belum puas karena belum sampai ke 3.353 desa. Saya inginkan 3.353 di NTT memiliki UMKM keunggulan masing-masing dan produknya ada di sini dan bnisa dipasarkan," kata Bunda Julie.

Dirinya tidak ingin Dekranasda hanya memfasilitasi di hulunya saja. "Saya tidak membuat sesuatu hanya di hulu saja. Jadi di hulu kita mencari potensi unggulannya lalu dibina di tengahnya kita memfasilitasi, jadi anggaran Dekransda itu kita memfasilitasi mulai dari peralatan dan perizinannya dan hilirnya harus dapat, bagaimana ini menjadi wadah penampungan hasilnya untuk pemasaran. Kami mempunya lapak Dekra, ini kelompoknya kami," kata istri Gubernur NTT ini.

Kreativitasnya oleh anak-anak milenial NTT, jadi tidak membayar orang luar. Jadi produk-produk yang ada di Dekranasda ini hasil kerja dan kreativitas anak-anak milenial NTT yang sudah menyamai industri.

Baca juga: Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Hadirkan Minuman Segar Bagi Milenial

Disaksikan POS KUPANG&POS KUPANG.COM, usai rapat bersama pengurus HKTI, Ibu Julie mengajak peserta untuk melihat dari dekat semua produksi yang ada dan dipasarkan di Dekranasda mulai dari laboratorium kopi. Dalam laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan yang memadai itu, terdapat kopi lokal NTT dari 15 kabupaten yang selama ini mungkin banyak yang tidak tahu, karena umumnya masyarakat tahu bahwa daerah penghasil kopi hanya Ngada dan tiga kabupaten di Manggarai Raya.

Ketua Dekranasda NTT bersama pengurus HKTI NTT di Dekranasda NTT, Sabtu (9/4/2022).
Ketua Dekranasda NTT bersama pengurus HKTI NTT di Dekranasda NTT, Sabtu (9/4/2022). (POS KUPANG.COM)

Ibu Julie juga memperkenalkan oven pengeringan daun kelor dan oplet yang memasarkan produk teh dan lain-lain yang berbahan kelor. Oven pengeringan daun kelor juga hasil kreativitas kaum milenial NTT.

Selain itu, peserta rapat juga diperkenalkan miniatur atau stand dari setiap kabupaten/kota lengkap dengan potensi tenun ikat dan destinasi wisata yang ditayangkan melalui layar televisi. Ini semua kreativitas kaum milenial NTT, industri tenun ikat dengan peralatan tenun hasil modifikasi juga ada di sini.

Baca juga: Kemenkumham NTT Agar Fasilitasi Dekranasda NTT Urus Hak Kekayaan Intelektual

Di Dekranasda juga ada toko yang menjual produk lokal hasil kreativitas dari UMKM seperti sedotan dengan bahan dasar batang rumput dari Alor, kecap dari bahan dasar lontar, the kelor, suplemen kelor dan berbagai produk lokal yang menyamai industri besar.

Hal lain yang menarik adalah kafe yang menyuguhkan paket makanan lokal, teh kelor, sei, jagung bose dan lainnya yang dilengkapi wi-fi gratis. Kafe ini terbuka untuk umum dengan harga relatif murah.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved