Perang Rusia Ukraina
Perang Rusia vs Ukraina: Serangan Roket Hantam Stasiun Kereta Api Ukraina 39 Orang Tewas
Ukraina mengatakan, puluhan warga tewas dan terluka dalam serangan roket di Stasiun Kereta Api Kramatorsk yang menjadi jalur penduduk mengevakuasi
POS-KUPANG.COM - Ukraina mengatakan, puluhan warga tewas dan terluka dalam serangan roket di Stasiun Kereta Api Kramatorsk yang menjadi jalur penduduk mengevakuasi diri dari perang, Jumat (8/4/2022).
Dilansir Reuters, Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk di mana Stasiun Kramatorsk berada, mengatakan sedikitnya 39 orang tewas dan 87 terluka.
Kebanyakan korban menderita luka serius.
Insiden ini dianggap Ukraina sebagai serangan yang disengaja oleh pasukan Rusia.
"Mereka ingin menebar kepanikan dan ketakutan, mereka ingin mengambil sebanyak mungkin warga sipil," katanya, seraya menambahkan bahwa ribuan warga sipil berada di stasiun ketika roket menghantam.
Kyrylenko mengklaim, roket yang menghantam stasiun itu berisi munisi tandan yang meledak di udara, kemudian menyemprotkan bom kecil yang mematikan ke area yang lebih luas.
Munisi tandan merupakan senjata yang penggunaannya telah dilarang di bawah konvensi 2008.
Baca juga: Liga 1: Kompetisi Masih Jalan, Exco PSSI Seolah Tahu Mutiara Hitam Persipura Degradasi
Lebih lanjut, gubernur ini mengunggah sebuah foto yang menunjukkan beberapa mayat di samping tumpukan koper dan barang bawaan lainnya.
Kementerian Pertahanan Rusia, dilaporkan kantor berita RIA, mengatakan bahwa rudal yang menghantam stasiun tersebut hanya digunakan oleh militer Ukraina.
Pihaknya mengaku bahwa angkatan bersenjata Rusia tidak menargetkan apapun di Kramatorsk pada Jumat (8/4/2022) ini.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tidak ada pasukan Ukraina di stasiun itu.
"Pasukan Rusia (menyerang) di stasiun kereta biasa, pada orang biasa, tidak ada tentara di sana," katanya kepada parlemen Finlandia dalam sebuah video.
Menurut laporan CNN, Zelensky mengatakan bahwa sekitar 30 orang tewas dalam serangan di stasiun kereta.
Baca juga: Jet Tempur Bombardir Ukraina, Vladimir Putin Marah, AS Jatuhkan Sanksi Putri Cantik Presiden Rusia

Ia juga mengklaim hampir 300 orang terluka.
Dalam video pidatonya di parlemen Finlandia pada Jumat ini, Zelensky mengatakan ada saksi, bukti video, sisa-sisa rudal, dan korban tewas.