Berita TTU Hari Ini
Tidak Lulus PTT, Niat Seorang Guru di TTU untuk Ikut Seleksi PPPK Terancam Pupus
seorang guru kelas yang tercatat di Dapodik harusnya menjadi guru kelas di sekolah yang dimaksud.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Seorang guru honor di SDN Kota Baru, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, bernama Florensia Manhitu, S. Pd. SD mengeluhkan nasibnya sebagai tenaga pengajar yang terancam akan pupus jika tidak lulus PTT.
Sebagai guru honor PTT yang selama ini tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), kata Florensia,
dirinya terpaksa harus keluar dari sekolah tersebut apabila tidak menjadi PTT.
Pasalnya, syarat yang diajukan adalah nama dua orang guru tidak bisa tercatat sebagai pengajar dalam satu kelas di Dapodik.
"Contohnya saya sekarang mengajar di kelas VI. Ada PTT yang masuk, akan gantikan saya di situ, dengan sendirinya saya akan keluar dan saya tidak bisa mengikuti PPPK," ujarnya saat ditemui POS-KUPANG.COM, Kamis, 7 April 2022.
Baca juga: Harga 2 Varian Realme C31 Sangat Murah Hanya Rp 1 Jutaan, Ini Spesifikasi Lengkapnya
Menurut Florensia, seorang guru kelas yang tercatat di Dapodik harusnya menjadi guru kelas di sekolah yang dimaksud.
Guru kelas VI SDN Kotabaru ini mengakui bahwa, saat ini dirinya sedang mengikuti PPG. Apabila dirinya dikeluarkan dari Dapodik, maka secara otomatis tidak bisa mengikuti seleksi PPG dan PPK. Karena dianggap tidak aktif dalam Dapodik.
Dijelaskan Florensia, dirinya meraih nilai akademik 30, seleksi sesi administrasi dengan nilai 10, dan sesi wawancara dengan nilai 80.
Lebih lanjut Ia menerangkan bahwa, dirinya tidak berjuang dengan motivasi gaji dan uang. Namun, mengenai nasib mereka yang suatu saat hendak mengikuti seleksi PPPK.
"Kami yang berjuang, kami yang kerja baru orang lain yang baru datang untuk menuai hasil masuk untuk PPPK dan PPG," ucapnya.
Baca juga: Termakan Doktrin Panglima Egianus Kogoya, Anggota KKB Papua Ini Langsung Bakar 16 Rumah Penduduk
Ia menambahkan, pihaknya yang sudah lama mengabdi dalam sebuah lembaga pendidika tetapi akhirnya harus keluar dengan cara cukup tragis. Hal ini mengindikasikan perjuangan mereka selama ini tidak dihargai sama sekali.
Florensia meminta pihak panitia seleksi perekrutan PTT untuk menunjukan hasil ujian akademik di atas kertas agar mereka bisa merasa puas akan ketidaklulusan tersebut.
"Sehingga kalau kami tidak lulusnya di situ, kira-kira nilainya yang di situ itu salahnya di nomor berapa seperti yang kami ikut CPNS dan UKG atau PPPK, kami puas," bebernya.
Ia menambahkan, apabila dirinya tidak lulus dalam seleksi administrasi maka, tidak mesti melanjutkannya sesi seleksi yang lain.
Baca juga: DPRD Ingatkan Pemkot Kupang Jangan Ingkar Janji Relokasi Pedagang di Kelapa Lima
Dikatakan Florensia, dirinya mengabdi di sekolah tersebut sejak pertama kali didirikan. Di mana Florensia mengabdi sebagai komite sejak tahun 2007 hingga 2013 dan pada tahun 2014 hingga tahun 2021, menjadi guru PTT Pemda TTU. (*)