KKB Papua

Egianus Kogoya & Sebby Sambom Ungkit Kanibalisme di Papua, Begini Perintah Terbaru ke Anak Buahnya

Pasca Ali Teu Kogoya tewas ditembak TNI Polri, Egianus Kogoya seakan tak kuasa menahan amarah. Bersama Jubir OPM, keduanya ungkit kanibalisme di Papua

Editor: Frans Krowin
Ist
Egianus Kogoya panik lalu ancam tembak semua WNI di Papua. Bersama Juru Bicara OPM mereka ungkit kanibalisme masa lalu. Maksudnya? 

POS-KUPANG.COM - Pasca Ali Teu Kogoya tewas ditembak TNI Polri, Egianus Kogoya seakan tak kuasa menahan amarah.

Setelah mengadukan TNI Polri ke Amerika Serikat dan PBB serta negara-negara lainnya, kini ia mengeluarkan instruksi tegas.

Egianus Kogoya memerintahkan semua anak buahnya agar melakukan tindakan brutal bila berhadapan dengan sesama warga yang bukan berdarah Papua.

Ia bahkan memerintahkan anak buahnya agar tembak di tempat bila menemukan orang Indonesia yang ada di Papua.

Sementara pada saat yang sama, Juru Bicara OPM, Sebby Sambom juga mengungkit kembali kisah kanibalisme masa lalu di Papua.

Sebby Sambom menuturkan bahwa dulu ayahnya juga seorang pejuang untuk membebaskan papua dari para penjajah, termasuk Indonesia.

Pada masa itu, lanjut dia, ayahnya terkenal karena kekejamannya. Ia bahkan menari-nari dengan daging manusia di mulutnya

Jika pemerintah Indonesia terus mengirim pasukan ke Papua, kata Sebby Sambom, maka semua anak buah KKB Papua akan mengulangi lagi kekejaman masa lalu.

Baca juga: Keberadaan Egianus Kogoya Sudah Terpantau, Tapi Sosoknya Tak Terlihat, Begini Kata Kapolda Fakhiri

Untuk itulah ia mengingatkan pemerintah Indonesia agar menarik pasukan dari Indonesia agar Papua merdeka.

Selain itu, hentikan pengiriman pasukan militer ke wilayah Papua. Jika tidak, kebiasaan kanibalisme sebagaimana yang dilakukan para pendahulu bisa terulang kembali.

“Kami bangsa Papua tidak main-main dengan orang Indonesia. Kami orang Yali adalah Suku Canibal Tribe di Papua, dan kami sepertinya sudah mulai haus darah manusia,” kata Sebby Sambom dalam keterangan tertulis yang disebarkan di media sosial.

Sebby Sambom juga menceritakan bahwa dirinya adalah anak seorang panglima perang di Yali Utara.

“Saya Sebby Sambom, merupakan anak seorang panglima perang di Yali Utara. Dulu Ayah saya bunuh orang dan pesta dansa dengan daging manusia. Darah ayah saya itu sekarang mengalir di tubuhku,” ujar Sebby Sambom.

Dalam pernyataan di media sosial itu, Sebby Sambom juga menyinggung pembunuhan keluarga seorang prajurit TNI di Kabupaten Yalimo, Papua.

Egianus Kogoya, salah satu pimpinan KKB baru di Papua pimpinan panglima TPNPB Fernando Worabai, yang dilaporkan melakukan serangkaian aksi yang meresahkan warga setempat.
Egianus Kogoya, salah satu pimpinan KKB baru di Papua pimpinan panglima TPNPB Fernando Worabai, yang dilaporkan melakukan serangkaian aksi yang meresahkan warga setempat. (Istimewa/tribunpapua.com)

Sebby Sambom menegaskan, bahwa kasus pembunuhan tersebut bukan ulah kelompoknya.

Menurut Sebby Sambom, tidak ada basis kelompoknya yang saat ini berada di Kabupaten Yalimo.

Oleh karena itu, katanya, Kabupaten Yalimo merupakan tempat paling aman di Papua. Sebab tak ada KKB di wilayah itu.

Akan tetapi, katanya, jika ada fakta tentang pembunuhan keluarga prajurit TNI, maka itu bukan dilakukan oleh KKB Papua.

Baca juga: MENGEJUTKAN, Egianus Kogoya Mengadu ke Amerika Serikat, Tuding TNI Lepas Bom di Markas KKB di Nduga

“Di Yalimo itu tidak ada kelompok kriminal, karena dari sejak nenek moyang sampai hari ini tidak ada kriminal. Maling kecil pun tidak ada di wilayah itu,” katanya.

“Yalimo itu negeri yang damai dan aman,” tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Sebyy Sambom, ia mengaku sangat jengkel dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa kasus pembunuhan keluarga TNI itu dilakukan oleh salah satu kelompok KKB Papua.

Dikatakannya, jika Indonesia terus menyudutkan KKB Papua tentang pelbagai aksi kriminalisme di daerah itu, maka pihaknya bisa bertindak nekad.

Dengan demikian, kata Sebby yang pernah mendekam di penjara atas tuduhan makar itu, ia mengingatkan pemerintah Indonesia agar tidak sembarangan menuduh.

"Kami terus menuduh dan menyudutkan kami, maka kami bisa bertindak nekad," katanya

“Jangan main-main dengan kami Bangsa Papua,” tandanya lagi.

Diberitakan sebelumnya, kekejaman tanpa pandang bulu diperlihatkan dalam kasus pembantaian satu keluarga di Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis 31 Maret 2022.

Dalam kasus itu, seorang prajurit TNI atas nama Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) selaku Babinsa Koramil 1702-07/Kurulu dan istrinya Sri Lestari Indah Putri (33) tewas dibantai Orang Tak Dikenal (OTK).

Sri Lestari Indah Putri merupakan Bidan Puskesmas Elim. Olehnya, sepanjang hidupnya, Sri Lestari selalu membantu warga dengan kebaikan-kebaikannya.

Baca juga: Egianus Kogoya Siapkan Rencana Jahat, Perintahkan Anak Buahnya Tembak di Tempat Bila Temui Sosok Ini

Ilustrasi Egianus Kogoya, Panglima KKB Papua bersama pasukannya
Ilustrasi Egianus Kogoya, Panglima KKB Papua bersama pasukannya (Tribunnews.com)

Dalam kasus penyerangan keluarga TNI itu, kelompok tak dikenal tersebut bukan hanya membantu babinsa bersama istrinya tetapi juga melukai buah hati mereka.

Anak dari kedua korban itu disakiti dengan cara memotong jari tangannya.

"Anak balita yang merupakan anak dari kedua almarhum juga menjadi korban, dimana jari tangannya dipotong," kata Wakapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Kamis 31 Maret 2022.

Terakit pelaku, kata Candra masih dalam pencarian.

"Saat ini para saksi-saksi sedang dimintai keterangan di Polres Yalimo" ujarnya.  (*)

Berita Lain Terkait Egianus Kogoya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved