Polemik Bendungan Kolhua
Pemkot Kupang dan BWS Nusa Tenggara II Sosialisasi Pembangunan Bendungan Kolhua
Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembangunan bendungan Kolhua di Kelurahan Kolhua, Maulafa Kota Kupang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembangunan bendungan Kolhua di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Sosialisasi dilakukan di Aula El Tari Kantor Gubernur NTT, Kamis 7 April 2022.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Fahrensy Funay dan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Agus Sosiawan.
Sosialisasi melibatkan masyarakat dan pemilik lahan di wilayah Kolhua yang akan dijadikan sebagai tempat pembangunan bendungan Kolhua.
Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dalam sambutan tertulisnya, mengapresiasi kehadiran semua tokoh agama dan para pihak yang terlibat dalam acara itu. Dia menyebut, upaya ini dilakukan untuk mencapai kesepakatan antar pemerintah dan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air.
Fahrensy menerangkan, jumlah penduduk 442.000 lebih. Jumlah itu dari hasil perhitungan diketahui tiap orang membutuhkan 100 liter per orang. Dengan itu, maka dibutuhkan tambahan sekitar 44 meter kubik per hari. Pertumbuhan jumlah penduduk ini disebut akan terus bertambah, sehingga kebutuhan air minum pun ikut bertambah.
Baca juga: Hari Air Sedunia: Masyarakat Punya Hak Sebagai Pengguna Air, Tapi Ada Kewajiban Ikut Pelihara Alam
"Perhitungannya tahun 2023 itu jumlah penduduk sekitar 600 an, kalau umpama 2-3 per rumah. Sehingga kebutuhan air meningkat," ujarnya.
Sejauh ini, ada 8 sumber titik air yang digunakan sebagai pemasok utama kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Kupang. Per hari delapan titik itu menghasilkan 27.400 meter kubik per hari. Dengan penambahan penduduk demikian maka harus ada yambahan 17.000 meter kubik per hari.
Fahrensy mengatakan, rencana pembangunan bendungan Kolhua di Kota Kupang merupakan tindak lanjut dari Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Dirjen Sumber Daya Air, melalui BWS II NT unit teknis di daerah.
Tahapan dilakukan dengan rivew desain bendungan Kolhua. Dia mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan. Dan aspirasi yang disampaikan dalam sosialisasi ini.
Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah pusat dan semua pihak yang terlibat dalam upaya pemenuhan kebutuhan air minum.
"Kita tentu membutuhkan informasi. Dan itu perlu diketahui oleh masyarakat. Maka hari ini kami lakukan sosialisasi. Mungkin ada yang belum puas, saya sarankan agar bisa berkoordinasi dengan pemerintah. Suoaya yang menjadi keinginan masyarakat dapat dikoordinasikan," kata Fahrensy.
Dia menegaskan, pembangunan ini memiliki tujuan dan tidak memberi kesan buruk bagi masyarakat.
Dia mengakui masyarakat setempat tentu memahami dan berbudaya sehingga rencana ini pun diharapkan untuk didukung. Koordinasi ini, bisa melalui tokoh yang ada. Dia menyebut, masyarakat tentu akan menerima imbalan. (fan)

fery ndoen
BWS Nusra II
BWS NT II NTT
BWS NT II
Bendungan Kolhua
Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
Kementerian PUPR
Balai Wilayah Sungai
BWS Nusa Tenggara II
Agus Sosiawan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang
Fahrensy Funay
37 KK Tetap Tolak Pembangunan Bendungan Kolhua di Kota Kupang |
![]() |
---|
Cegah Kedatangan Orang Luar, Warga Helong Tinjau Lokasi Persawahan Kolhua |
![]() |
---|
Bangun Bendungan Kolhua Butuh Kajian Aspek Teknis dan Sosial |
![]() |
---|
Warga Kolhua Datangi Kantor Kelurahan, Pertanyakan Undangan Sosialisasi BWS |
![]() |
---|
Pemkot Kupang Sebut Penolakan Bendungan Kolhua Karena Masalah Ini |
![]() |
---|