Berita Malaka Hari Ini

Edmundus Tae Beberkan Kronologi Kebakaran Rumahnya di Desa Weoe, Malaka, Ini Pemicunya

Isterinya berteriak ada kebakaran dan Edmundus langsung bergegas masuk dengan membawa ember berisi air

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/NOFRI LAKA
Edmundus Tae, pemilik rumah yang ditemui Pos Kupang di Desa Weoe, Kamis 7 April 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

POS-KUPANG.COM, BETUN - Edmundus Tae warga Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka yang merupakan pemilik rumah yang mengalami musibah kebakaran membeberkan kronologi kejadian yang memilukan itu.

Edmundus menyampaikan kalau kebakaran ini bermula dari isterinya membakar lilin di atas taplak meja dan lilinnya mencair dan terjatuh mengenai spon dan akhirnya satu kamar itu terbakar. 

"Kebakaran ini dipicu ketika isteri saya, Anastasia Hoar membakar lilin di salah satu kamar di rumah yang jadi korban ini.  Kamar itu bukan kamar untuk dipakai berdoa oleh isteri saya setiap malam. Itu adalah kamar milik anak bungsu kami," jelas Edmundus, ketika ditemui di kediamannya, Kamis 7 April 2022.

Dijelaskan Edmundus, isterinya membakar lilin ketika usai makan bersama keluarga. Setelah membakar lilin isterinya keluar ke luar rumah dan berdialog dengan dirinya. Kebakaran rumah diperkirakan sekitar Pukul 22.00 Wita.

Baca juga: Rumah Warga Asal Desa Weoe Malaka Ini Terbakar

Tidak lama kemudian isterinya Edmundus mencium ada aroma kebakaran dalam rumah. Tidak pakai lama isterinya langsung menuju ke kamar yang ia bakar lilin dan ternyata lilin tersebut mencair dan terjatuh mengenai spon. 

Isterinya berteriak ada kebakaran dan Edmundus langsung bergegas masuk dengan membawa ember berisi air. Dan setibanya ia di titik kebakaran ia hanya pasrah dan berteriak kepada isterinya untuk keluar karena kobaran api sudah merambat ke plafon. 

Isterinya tidak mau mendengar instruksi dari Edmundus Tae dan akhirnya ia berhasil selamat sejumlah dokumen penting.

Lanjut dia, kerugian yang dialami mencapai Rp 300 juta dan berkas penting yang berhasil diselamatkan berupa ijazah, kursi sofa dan satu unit televisi serta speaker aktif. 

Baca juga: Dispar Malaka bersama Komisi II DPRD  Malaka, Audiens dengan Kemenperakraf RI

Namun seisi rumahnya tidak terselamatkan. Puing puing kaca dan seng pada rumah bercat hijau tersebut terpantau oleh Pos Kupang berserakan.

"Warga sekitar setelah melihat kobaran api itu secara spontan mereka datang membantu namun tidak bisa berbuat apa-apa selain memadamkan api," katanya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved