Berita Sumba Timur Hari Ini

Bupati Khristofel Praing Bicara Pembangunan Sumba Timur: Kita Partisipatif, Bukan Mobilisasi 

penganggaran untuk pembangunan daerah tidak hanya semata mata dari APBD Kabupaten Sumba Timur saja. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Bupati Sumba Timur Drs Christofel Praing didampingi Wabup David Melo Wadu saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu 6 April 2022.  

Sementara itu, pemerintah kabupaten Sumba Timur juga berhasil menorehkan prestasi menjadi juara pertama kabupaten paling inovatif dari 62 kabupaten atau daerah tertinggal di NTT, sekaligus masuk dalam 25 besar kabupaten inovatif dari seluruh kabupaten di Indonesia. 

Baca juga: Kades Persiapan Lidaloak Rote Ndao: Kami Butuh Arahan dari Bupati

"Kita bisa buktikan. Kita turunkan tingkat kemiskinan kita dari 29,6,m persen menjadi 27,85 persen. Selain itu dari kabupaten yang paling tidak inovatif sekarang menjadi kabupaten paling inovatif untuk kategori daerah tertinggal," tambah Bupati Christofel. 

Selain itu, dirinya juga optimis, dengan program satu OPD satu inovasi, Kabupaten Sumba Timur bisa mencapai prestasi inovasi yang lebih baik di level nasional. 

Anggaran Terbatas 

Mimpi besar untuk membuat lompatan pembangunan agar Sumba Timur segera keluar dari kemiskinan dan persoalan akut lainnya dihadapkan pada terbatasnya alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten. 

Alokasi APBD Kabupaten Sumba Timur untuk tahun anggaran 2023 hanya senilai Rp 1,2 triliun.

Sementara, kebutuhan masyarakat di 140 desa dan 16 kelurahan yang tersebar di 22 kecamatan yang telah disuarakan melalui Musrenbang sangat beragam. Belum lagi program dan rencana kegiatan perangkat daerah serta pokok pikiran anggota dewan. 

Karena itu, Bupati Christofel menegaskan, pembangunan di Sumba Timur dibangun pada pijakan peran aktif dan partisipasi seluruh stakeholder, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat sipil. 

"Sebenarnya kita bicara anggaran, tidak bisa bicara an sich Rp 1,2 triliun. Kita juga harus bicara nilai partisipasi disana, ada masyarakat, dunia usaha termasuk para investor dan masyarakat sipil. Jadi kita berharap partisipasi masyarakat bukan mobilisasi, kita bicara partisipasi yang keluar dari dalam," pungkas dia. 

Baca juga: Penebangan Bakau dan Potasium  Ancam Pesisir Pantai di Desa Petuntawa Ile Ape Lembata 

Perencanaan pembangunan, ditambahkan, Wabup David Melo Wadu, disinkronkan dengan perencanaan pembangunan di tingkat provinsi dan di tingkat nasional. 

Karena itu, penganggaran untuk pembangunan daerah tidak hanya semata mata dari APBD Kabupaten Sumba Timur saja. 

"Ada banyak kebutuhan di masyarakat, kalau harap APBD 2 saja mustahil. Karena itu ada penyelarasan dengan level provinsi dan pusat. Selain itu pemerintah daerah mengharapkan partisipasi pembangunan dari masyarakat," ungkap Melo Wadu. 

Dia menyebut penurunan 2 persen angka kemiskinan saat ini menjadi salah satu indikator harapan dan optimisme untuk membawa Sumba Timur lebih baik. "Di tempat lain susah, tapi kita mampu menurunkan 2 persen angka kemiskinan, kita bisa realistis jadi lebih baik," ujar dia. 

Raker Pamong Praja dan Forum Perangkat Daerah dengan tema semangat kebersamaan mewujudkan pemulihan ekonomi dan tata kelola pemerintahan yang baik menuju masyarakat Sumba Timur yang sejahtera harmoni dan tertib berlangsung dua hari, Rabu hingga kamis, 6-7 April 2022.

Selain arahan dari Bupati, dalam raker juga disampaikan arahan dari Forkopimda Sumba Timur, penyampaian laporan camat dan pendapat kepala desa dan tokoh masyarakat serta tanggapan Bupati atas laporan dan pendapat tersebut. 

Rapat kerja Pamong Praja dan Forum perangkat daerah Sumba Timur tersebut dihadiri perangkat daerah, pimpinan dan anggota DPRD, para camat, para kepala desa, pimpinan lembaga BUMN/BUMD, pimpinan LSM/NGO, tokoh masyarakat pemuda serta pers.  (*)

Berita Sumba Timur Hari Ini 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved