Berita Sikka Hari Ini
Kisah Kadis PUPR Sikka, Jalan Kaki di Hutan Belantara Magepanda
Fred nampak berusaha berjalan kaki mendaki bukit. Keringat bercucuran dan udara kian panas. Se
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Jalan Kisa - Magepanda yang akan dikerjakan berjarak sekitar 13 kilo meter dari pusat wilayah Kecamatan Magepanda.
Jalan tersebut merupakan hutan belantara dan bagian dari kebun milik warga sekitar, terletak di Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka.
Dalam acara seremonial adat pengerjaan jalan baru, hadir sosok yang sudah biasa dikenal dari wilayah pemerintahan Kabupaten Sikka, Kadis pekerja umum dan perumahan rakyat (PUPR) Kabupaten Sikka, Fred Djen.
Hutan yang akan dibuka sangat sulit untuk dilewati. Ada beberapa kali (sungai) yang tak berjembatan dengan lumpur dan batu. Ada juga lubang dipenuhi rumput dan longsoran.
Fred Djen bersama Kabid Bina Marga Kabupaten Sikka, Ludji, nampak mendaki hutan yang belum berbentuk jalan.
Baca juga: Kapal Selam Kelas Seawolf: Kapal Selam Terbaik Atau Mimpi Buruk Perawatan?
Lantaran medan yang sulit, mobil akhirnya diparkir dibawah kaki gunung.Mereka harus berjalan kaki menempuh jarak 2 kilo meter mendaki bukit untuk sampai ke tempat tujuan.
"Jalan aman hanya pas sampai kubangan mendaki itu, ya.. Jadi turun jalan kaki," tutur Fred kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 5 April 2022, saat ditanya perjalanannya menuju ke tempat seremonial adat pembukaan jalan baru itu.
Pria yang akrab disapa Fred nampak berusaha berjalan kaki mendaki bukit. Keringat bercucuran dan udara kian panas. Semangat untuk bertemu warga yang sudah menunggu tidak surut.
"Yah ini resiko dan memang harus dilaksanakan, ini kewajiban kita," ujarnya.
Beberapa kali ia nampak beristirahat. Sebotol minuman menjadi penyejuk dahaga saat melewati hutan itu.
Baca juga: Liga 1: Presiden Klub Macan Kemayoran Coret 12 Ofisial Persija Jakarta Termasuk Nama Pelatih Out
"Lumayan juga jalannya," katanya sambil beristrihat pada beberapa kesempatan.
Warga sekitar terlihat berantusias mengikuti seremonial tersebut.
Demikian disampaikan oleh Natalia (46) salah seorang warga yang turut hadir.
Natalia (46) yang ditemui POS KUPANG.COM, berujar, biasanya mereka tidak melewati hutan karena ada yang lebih cepat dibawah kali.