Berita Belu Hari Ini
Balai Pom Belu Periksa Sampel Takjil
Bila dalam pemeriksaan sampel takjil ditemukan ada penggunaan zat terlarang tersebut maka Balai POM akan memberikan pembinaan
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Belu melakukan pemeriksaan takjil dan jajanan di Kota Atambua, Senin 4 April 2022 petang.
Ada beberapa sampel jenis takjil yang diambil secara acak antara lain, bubur sumsum, es buah, mie, kolak, beras ketan merah dan klepon.
Koordinator Balai Pom Atambua, Ni Ketut Wuriandari kepada wartawan mengatakan, pemeriksaan takjil ini menjadi pengawasan BPOM terhadap makanan dan minimum di bulan Ramadan.
Pengambilan sampel takjil belum final karena baru hari pertama sehingga hanya beberapa penjual saja yang sudah ditemui dan sampel takjilnya diambil.
Pengambilan sampel bisa mencapai 30 sehingga petugas akan melanjutkan pengambilan sampel takjil hari ini.
Baca juga: Lai Ruxin Jadi Komisaris Politik Baru untuk Garnisun Hong Kong di Tengah Ketegangan Meningkat di LCS
Dari pemeriksaan hari pertama kata Wuriandari, petugas belum menemukan penjual yang menggunakan perwarna yang berlebihan pada makanan.
Kata Wuriandari, parameter yang digunakan dalam pemeriksaan sampel takjil ada empat yakni, rhodamin B, (zat pewarna sintesis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas), boraks (campuran garam mineral konsentrasi tinggi), metanil yellow (warna kuning yang digunakan di industri tekstil dan cat) dan formalin.
Bila dalam pemeriksaan sampel takjil ditemukan ada penggunaan zat terlarang tersebut maka Balai POM akan memberikan pembinaan. Ini merupaka fungsi edukasi dari Balai POM.
Baca juga: Lima Daerah di NTT Berpotensi Terjadi Hujan yang Dapat Disertai Petir dan Angin Kencang
Sementara penjual takjil di Masjid Raya Al-Mujahidin Atambua, Maryulis Binti Muhammad mengatakan, takjil yang disediakan itu aman dan sehat. Apalagi Balai POM sudah lakukan pemeriksaan sehingga lebih menyakinkan masyarakat yang datan membeli takjil.
Ditanya mengenai minat pembeli takjil, Maryulis mengaku lumayan tinggi karena peminat takjil bukan hanya umat muslim tetapi yang non muslim juga ingin membeli.
Tambah Maryulis, suasana puasa tahun ini sungguh berbeda dengan dua tahun sebelumnya ketika kasus covid masih sangat tinggi.
Saat ini ada kelonggaran aktivitas masyarakat seperti datang membeli takjil dengan ramai tapi tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker. (*)