Berita Nasional

Kata Hati Dokter Terawan Pasca Dipecat dari IDI: Saya Menyayangi Semua, Mereka Saudara Kandung Saya

Di tengah panasnya situasi terkait pemecatan Dokter Terawan dari keanggotaan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), akhirnya Dokter Terawan angkat bicara.

Editor: Frans Krowin
Youtube/Kompas TV
Mantan Menkes, Dokter Terawan Agus Putranto 

POS-KUPANG.COM - Di tengah panasnya situasi terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Dokter Terawan angkat bicara.

Mantan Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) itu merespon pemecatannya dari keanggotaan IDI oleh pengurus IDI yang baru dipilih dalam muktaram pada Jumat 25 Maret 2022.

Untuk diketahui, Dokter Terawan Agus Putranto dipecat dari keanggotaan ikatan dokter indonesia (IDI).

Salah satu Penyebab pemecatan Dokter Terawan adalah Vaksin Nusantara yang dikembangkannya di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Meski ia dipecat dari IDI, setelah sebelumnya dilengserkan dari posisi Menteri Kesehatan RI, Dokter Terawan tak mempermasalahkannya.

Dalam responnya, Dokter Terawan bicara polos, tanpa muatan kepentingan personal sedkikit pun.

Dia mengatakan, IDI merupakan rumah keduanya sehingga ia merasa terhormat dan bangga pernah menjadi bagian dari organisasi kedokteran tersebut.

Dokter Terawan juga menganggap rekan-rekannya di IDI sebagai saudara kandung.

Baca juga: Dokter Terawan Dipecat dari IDI, DPR RI Angkat Bicara: Keterlaluan, Masih Banyak Yang Harus Diurus

Ungkapan perasaan Dokter Terawan itu disampaikan mantan Tenaga Ahli Terawan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Andi, Senin 28 Maret 2022.

"Sampai hari ini saya (Terawan) masih sangat bangga dan merasa terhormat berhimpun di sana (IDI)," kata Terawan seperti ditirukan Andi.

"Teman sejawat itu seperti saudara kandung, jadi saya menyayangi semua saudara saya di sana (IDI)," ujarnya.

Terawan, lanjut Andi, juga meminta semua pihak untuk dapat menahan diri dan tidak meributkan soal pemecatannya tersebut.

"Pak Terawan mengimbau, teman-teman sejawat dan yang lain agar bisa menahan diri agar tidak menimbulkan kekisruhan publik, karena kita masih menghadapi pandemi Covid-19."

"Kasihan masyarakat dan saudara-saudara sejawat yang ada di daerah, Puskesmas, rumah sakit dan lainnya menjadi ikut terganggu," ujar Andi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved