Perang Rusia Ukraina
Vladimir Putin Dalam Bahaya, Pengusaha Rusia Ini Siap Bayar Rp14 M untuk Kepala Sang Presiden
Seruan pembunuhan Presiden Rusia Vladimir Putin meningkat. Nyawa Putin dalam bahaya. Pengusaha Rusia ini siap bayar Rp 14 M untuk kepala sang Presiden
Vladimir Putin Dalam Bahaya, Pengusaha Rusia Ini Siap Bayar Rp14 M untuk Kepala Sang Presiden
POS-KUPANG.COM, RUSIA - Seruang pembunuhan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin meningkat.
Nyawa Vladimir Putin kini dalam bahaya.
Seruan itu datang dari berbagai pihak.
Seorang Pengusaha Rusia bernama Alex Konanykhin bahkan siap membayar 1 Juta Dollar AS atau Rp 14 Miliar bagi siapa pun yang berhasil membawa kepala Putin padanya.
Baca juga: Vladimir Putin Berniat ke Indonesia, Begini Kata Dubes RI untuk PBB: Ini Urusan Ekonomi Bukan Invasi
Tak hanya Alex Konanykhin, seruan pembunuhan Putin juga datang dari Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham
Lindsey Graham yang merupakan senator AS dari Partai Republik meminta seseorang di lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin untuk membunuhnya
Meski seruang Lindsey Graham dikecam oleh Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov.
Anatoly Antonov menilai senator dari Carolina Selatan ini keterlaluan.
Sementara itu, Pakar sekaligus akademisi dari Australia, Leonid Petrov mengatakan perempuan di keluarga Putin bisa menjadi sumber dari usaha pembunuhan dirinya.
Baca juga: Tentara Rusia Wajib Menang Perang Lawan Ukraina, Vladimir Putin Tetapkan Tanggal, Ada Apa?
Putin dalam beberapa pekan terakhir dirumorkan bakal digulingkan karena perintahnya melakukan invasi militer ke Ukraina.
Bahkan sejumlah sanksi yang menimpa Rusia mulai sangat menyulitkan warganya.
Beredar kabar mantan agen KGB, Alexander Bortnikov akan menjadi penggantinya sebagai Presiden Rusia.
Namun, Petrov yang saat ini merupakan pengajar senior dan program manajer dari Kampus Manajemen Internasional Sydney, menegaskan, kemungkinan yang akan menghabisi Putin adalah orang terdekatnya.
“Saya percaya jika ada usaha pembunuhan, sangat mungkin dari seorang perempuan,” tutur Petrov dilansir dari Daily Star, Sabtu (26/3/2022).