Berita Sikka Hari Ini

Tradisi Ule Nale, Goris: Makanan Khas Orang Sikka yang Dimakan Setahun Sekali

sekali saja ia muncul pada malam hari dan sangat peka dengan benda sekitar sehingga untuk ditangkap harus menggunakan trik khusus.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/NOFRY FUKA
Warga Sikka, Gregorius Tamela, sedang menjelaskan terkait Tradisi Ule Nale, Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Rabu 23 Maret 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Di sebuah desa di Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, terdapat sebuah tradisi unik yang dihidupi hingga kini.

Desa tempat tradisi itu hidup bernama Desa Sikka.

"Tradisi ini sudah dipraktekkan bertahun-tahun dan diwariskan hingga kini,"tutur Gregorius Tamela, warga asal Sikka saat ditemui TribunFlores.com, Rabu 23 Maret 2022 lalu.

Tradisi itu diberi nama Ule Nale (dalam bahasa Sikka), jika dipahami secara harafiah, Ule Nale terdiri dua kata, Ule artinya ulat dan Nale artinya Putri.

Lebih tepatnya, Tradisi menangkap (berburu) Ule Nale.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Sikka Tertibkan Pasar Alok

warga asal Sikka, Gregorius Nale, saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, menjelaskan sejak ia masih kecil tradisi ini sudah berjalan.

Ule Nale, menurut pria yang akrab disapa Goris ini, ia sebangsa cacing laut.

Dalam satu tahun, sekali saja ia muncul pada malam hari dan sangat peka dengan benda sekitar sehingga untuk ditangkap harus menggunakan trik khusus.

"Kalau kita mau mengambil Ule Nale, kita harus sangat berhati-hati, karena kalau kita tidak berhati hati Ule Nalenya bisa hancur atau terburai,"ungkapnya.

Baca juga: Pesona Jembatan Gantung Swepoi di Sikka Jadi Tempat Berswafoto

Cairan Ule Nale itu kental, dan karena badannya yang mudah cair, goris mengatakan kalau dalam pengertiannya orang Sikka, benda yang mudah cair itu sebenarnya telur telur dari Ule Nale.

"Baik di Sikka maupun di luar jika pada musimnya orang akan rindu sekali untuk makan Ule Nale ini, kadang juga orang merasa kurang kalau tidak makan Ule Nale ini," ungkapnya.

Menurut Goris, Ule Nale ini bisa dibuatkan menjadi makanan berkuah maupun digoreng.

"Ule Nale ini, kalau digoreng rasanya enak dan gurih. Namun kalau dibalur dengan garam pasti mengeras seperti adonan kue," tutupnya. (*)

Berita Sikka Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved