Jokowi Kunjungi NTT
Kunjungan Jokowi ke NTT Bermakna Politis, Pengamat Harap Ada Replikasi Gaya Kepemimpinan di Daerah
Presiden Jokowi termasuk orang yang punya energi yang sangat kuat, mengelilingi Indonesia pada beberapa spot dalam satu hari.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimmy Nami, SIP, MSi mengatakan, kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga bermakna politis.
Jokowi dan Ibu Negara Ny Iriana Widodo serta rombongan tiba di Kota Kupang, Rabu 23 Maret 2022 malam, dan menginap di Hotel Aston. Kunjungan kerja Jokowi ke NTT kali ini merupakan yang ke-12.
Jokowi melakukan serangkaian kegiatan di Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Belu pada Kamis 24 Maret 2022.
Kepala Negara memulai aktivitas sejak Kamis pagi dengan meresmikan tiga lokasi wisata kuliner dan taman di Kota Kupang. Peresmian berlangsung di lokasi wisata kuliner Kelapa Lima.
Baca juga: BREAKING NEWS - Presiden Jokowi Tiba di Bandara El Tari Kupang
Kemudian Jokowi menuju SoE, Kabupaten TTS dengan menggunakan helicopter. Jokowi bertemu keluarga dan penderita stunting.
Selanjutnya Jokowi melakukan perjalanan ke Belu untuk meresmikan Universitas Pertahanan Kampus dr Ben Mboi. Dari Belu, Jokowi kembali ke Kota Kupang dan melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta.
Jimmy Nami mengatakan, NTT spesial di hati Jokowi. "Seperti yang selalu Pak Jokowi sampaikan, jadi apa yang dilakukan saat ini selain dalam konteks untuk mempersiapkan konsep-konsep pembangunan dari sisi teknis, butuh juga ada endorse dari pemimpin melalui kehadiran di tempat-tempat dimana memang butuh sentuhan khusus," katanya dalam acara Podcast Pos Kupang yang dipandu Manager Online Pos Kupang Alfons Nedabang, Kamis 24 Maret 2022 pagi.
Dosen Ilmu Politik FISIP Undana ini mengatakan, melihat Indonesia memang cukup kompleks ya karena memang butuh political will yang kuat kalau reformasi dan sampai awal-awal reformasi, ketimpangan itu masih sangat kuat dirasakan dimana pembangunan domainnya masih ada di barat Indonesia.
Baca juga: Jokowi Resmikan Tiga Lokasi Wisata Kuliner dan Taman, Terkesan Pembangunan Kota Kupang
“Sejak kehadiran Jokowi distribusinya sudah mulai terasa jadi yang selama ini tidak terlalu dirasakan oleh Indonesia bagian timur dan itu mulai kita rasakan dampaknya," ujarnya.
Ia mengatakan, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, membangun Indonesia tidak bisa dengan kalkulasi matematis.
"Kalau menggunakan kalkulasi matematis otomatis logikanya logika koorporasi, untung rugi. Jadi Jawa sentris akan lebih. Membangun Indonesia ini kan membangun seluruh masyarakat Indonesia jadi semua harus bisa merasakan itu tidak hanya di Indonesia barat tapi juga di Indonesia timur sampai ke pelosok-pelosok bisa dirasakan. Nah itu yang coba dibangun oleh Jokowi sekarang dan bukan hanya dalam distribusinya saja tetapi melalui kehadiran."
Jimmy Nami menyebut beberapa tokoh nasional bahkan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, Presiden Jokowi termasuk orang yang punya energi yang sangat kuat, mengelilingi Indonesia pada beberapa spot dalam satu hari.
Baca juga: Jokowi Video Call dengan Bupati-bupati di NTT saat Kunker di Kesetnana TTS
Apa makna politis dari kunjungan Jokowi? "Bagi saya ini ada pesan politik yang kuat bahwa pemimpin memang perlu hadir dalam proses proses pembangunan. Kehadiran secara fisik untuk serta mengawal proses pembangunan tersebut," tandas Jimmy Nami.
"Ini penting sehingga masyarakat merasa memiliki proses itu. Kalau pembangunan itu masyarakat tidak rasa memiliki, sama seperti membuang garam di laut juga," lanjutnya.